Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semester I 2019, CIMB Niaga Raup Laba Bersih Rp 1,98 Triliun

Kompas.com - 15/08/2019, 16:41 WIB
Murti Ali Lingga,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) mencatatkan perolehan laba bersih konsolidasi (unaudited) sebesar Rp1,98 triliun pada semester pertama tahun 2019 atau naik sebesar 11,8 persen year-on-year (YoY). Ini menghasilkan earnings per share Rp 79,27.

Presiden Direktur CIMB Niaga, Tigor M. Siahaan mengatakan, pertumbuhan laba bersih tersebut didukung oleh pendapatan bunga bersih atau Net Interest Income (NII) yang naik sebesar 5,5 persen menjadi Rp 6,32 triliun dan penurunan pada biaya pencadangan sebesar 2,0 persen YoY.

Saat ini rasio Loan Loss Coverage (LLC) CIMB Niaga berada di level yang aman sebesar 101,2 persen.

"Kinerja keuangan CIMB Niaga pada semester I 2019 terus mengalami kemajuan. Pendapatan operasional yang naik sebesar 5,7 persen YoY, terutama dikontribusikan oleh pendapatan bunga bersih yang tumbuh sebesar 5,5 persen, didukung oleh penguatan dari NIM pada semester I 2019 menjadi 5,41 persen dibandingkan 5,09 persen pada semester I 2018," kata Tigor dalam keterangannya, Kamis (15/8/2019).

Baca juga: Semester I 2019, Laba Bersih BTPN Naik Jadi Rp 1,26 Triliun

Tigor menuturkan, dalam situasi perekonomian dan pasar yang masih menantang, CIMB Niaga berhasil menurunkan biaya pencadangan sebesar 2,0 persen secara tahunan. Sehingga mampu meningkatkan laba bersih sebesar 11,8 persen YoY menjadi Rp1,98 triliun.

Saat ini total aset mencapai Rp271,86 triliun per 30 Juni 2019 meningkat sebesar 4,5 persen Y-o-Y dan CIMB Niaga mempertahankan posisinya sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia dari sisi aset.

"Jumlah kredit yang disalurkan tumbuh 2,6 persen YoY menjadi Rp190,5 triliun, yang utamanya dikontribusikan oleh pertumbuhan pada Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kartu Kredit, dan Kredit Usaha Kecil dan Menengah (UKM) masing-masing sebesar 13,5 persen, 10,0 persen, dan 4,1 persen YoY. Sementara, kredit Korporasi tumbuh sebesar 2,1 persen YoY," rincinya.

"Kami akan terus mengedepankan prinsip kehati-hatian terkait pertumbuhan kredit sejalan dengan kondisi perekonomian saat ini dengan tetap memperhatikan kualitas aset sebagai prioritas utama," tambahnya.

Dia menjelaskan, total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp197,85 triliun dengan rasio CASA sebesar 53,9 peresen. Adapun Tabungan mengalami pertumbuhan sebesar 2,3 persen YoY, sejalan dengan komitmen bank untuk mengembangkan layanan digital dan meningkatkan customer experience.

Kemudian di segmen perbankan Syariah, total pembiayaan Unit Usaha Syariah CIMB Niaga (CIMB  Niaga Syariah) mencapai Rp27,96 triliun (+31,6 persen YoY) dengan DPK sebesar Rp27,17 triliun (+37,6 persen YoY) per 30 Juni 2019. Sehingga CIMB Niaga Syariah adalah bank syariah terbesar kelima di Indonesia dari sisi aset.

"CIMB Niaga Syariah terus meningkatkan kontribusinya dalam memajukan industri Syariah di Indonesia, salah satunya melalui penyediaan produk dan layanan pembayaran wakaf uang dan wakaf melalui uang secara digital. Layanan yang dapat diakses melalui QR (Quick Respond-Scan) pada aplikasi Go Mobile, internet banking CIMB Clicks dan aplikasi e-Salaam ini, memudahkan dan mempercepat nasabah yang ingin menunaikan sedekah berupa wakaf uang atau wakaf melalui uang," imbuhnya.

Sementara itu dari sisi Capital Adequacy Ratio (CAR), CIMB Niaga tercatat sebesar 20,59 persen per 30 Juni 2019, meningkat 199 bps YoY. CIMB Niaga menjadi bank pertama yang naik kelas ke Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 4, yang merupakan kategori bank tertinggi dari sisi modal inti (Tier-1) berdasarkan aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com