Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Tren Suku Bunga Rendah, Saham Sektor Apa yang Pantas Dilirik?

Kompas.com - 21/08/2019, 11:02 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada bulan Juli lalu, Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan (BI 7 Days Reverse Repo Rate/BI7DRRR) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi sebesar 5,75 persen.

Sebelumnya, selama setengah tahun terakhir, bank sentral memutuskan untuk menahan suku bunga di kisaran 6 persen. BI pun diprediksi bakal kembali menurunkan suku bunganya seiring dengan tren penurunan suku bunga oleh bank sentral global.

Chief Economist and Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Katarina Setiawan mengatakan, era suku bunga rendah ini akan berlangsung lama lantaran negara-negara di dunia seperti negara kawasan Eropa dan Amerika Serikat masih berupaya untuk mencapai target inflasi dan mendorong pertumbuhan ekonominya.

Sehingga, menurutnya, saham-saham yang sensitif terhadap suku bunga adalah saham yang pantas dilirik untuk saat ini.

Baca juga : Tren Suku Bunga Rendah, Pasar Saham dan Obligasi Makin Menarik

"Kalau stock preference, kita lebih suka yang interest rate sensitive saat ini. Karena ada lower rate for longer tadi," ujar Katarina di Jakarta, Selasa (20/8/2019).

Saham yang pergerakan harganya sensitif terhadap pergerakan suku bunga bank Indonesia adalah saham-saham di sektor properti dan perbankan.

Sektor Telekomunikasi

Selain itu, Katarina juga memaparkan saham lain yang pantas untuk dipertimbangkan oleh investor, yaitu saham perusahaan telekomunikasi.

Menurut dia, kondisi persaingan di dunia usaha telekonomunikasi kian membaik. Selain itu, ada potensi peningkatan penggunaan data yang kian besar sehingga mendukung prospek pertumbuhan perusahaan.

"Telekomunikasi juga agak kebal terhadap penurunan growth (pertumbuhan ekonomi)," ujar dia.

Saham sektor tambang, terutama untuk logam dasar pun diperkirakan bakal memiliki prospek membaik di masa depan. Hal ini didukung dengan permintaan nikel yang meningkat dalam beberapa tahun terakhir untuk mendukung kebutuhan industri mobil listrik.

Saham perusahaan properti untuk industri juga pantas dilirik. Adanya rekolasi beberapa perusahaan asing ke Indonesia untuk menghindari tarif perang dagang kembali menggairahkan sektor properti industrial.

"Ada potensi pertumbuhan FDI (foreign direct investment), ada beberapa (perusahaan) udah mencari tanah untuk buat pabrik di sini dan menjanjikan," jelas Katarina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com