Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susi Ungkap Kuatnya Lobi Pemain Illegal Fishing, Bagaimana Ceritanya?

Kompas.com - 19/09/2019, 13:38 WIB
Yoga Sukmana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyadari kuatnya lobi para pemain illegal fishing jelang akhir masa jabatannya di periode pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Bahkan ungkap Susi, lobi para pemain illegal fishing bisa berpengaruh kepada keputusan hukum terkait kapal illegal fishing yang sudah susah payah ditangkap.

"Dengan lobi yang begitu kuat dari para pemain illegal fishing ujungnya kapalnya diputuskan untuk disita negara, dilelang," ujarnya saat menutup Rakornas Satgas 115 di Jakarta, Kamis (19/9/2019).

Sejak lama, Susi ingin agar kapal-kapal illegal fishing yang ditangkap diputuskan pengadilan untuk ditenggelamkan, bukan dilelang.

Baca juga: Keinginan Susi di Penghujung Jabatannya, Bangun Monumen Perlawanan...

Sebab, kata Susi, bila kapal-kapal itu dilelang maka ada kesempatan parapemilik kapal mendapatkan kapal itu lagi dengan ikut lelang.

"Terbukti dari beberapa penangkapan yang kami lakukan, kami menangkap lagi kapal-kapal residivis," kata dia.

Ia lantas meminta seluruh pihak yang terkait dalam perang melawan illegal fishing untuk tidak mengambil keputusan yang biasa-biasa saja atau normatif.

Termasuk dalam hal memberikan tuntutan kepada para pelaku illegal fishing terutama terkait dengan kapal yang sudah ditangkap.

"Mau penyidik, maupun yang menangkap, yang menyidik, yang melakukan investigasi, sampai kepada tuntutan, kita tidak boleh lagi normatif atau biasa," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com