Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lion Parcel: Pengiriman Turun 15 Persen akibat Kabut Asap Karhutla

Kompas.com - 22/09/2019, 17:30 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Lion Parcel, unit bisnis Lion Group yang bergerak di jasa pengiriman barang dan dokumen mengakui adanya penurunan volume dan keterlambatan pengiriman barang di wilayah yang terdampak kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera dan Kalimantan.

Mengutip Kontan.co.id, Minggu (22/9/2019), Chief Commercial Officer Lion Parcel, Victor Ary Subekti mengatakan, sampai Jumat (20/9) pihaknya masih menghitung jumlah dan nilai kerugian yang diakibatkan oleh kabut asap Karhutla.

"Kami telah melakukan langkah antisipasi dengan menginformasikan ke segenap pelanggan kami mengenai SDN atau Service Delay Notification akibat kabut asap. Kami sampaikan adanya penjadwalan ulang dan penundaan penerbangan dari dan ke area yang terkena imbas," ungkap Victor, Jumat (20/9/2019).

Victor melanjutkan, penundaan pengantaran barang juga dilakukan atas dasar keselamatan pegawai dan perusahaan memproyeksikan penurunan volume pengiriman terjadi sekitar 10-15 persen jika dibandingkan dengan bulan lalu di wilayah yang terkena kabut asap.

Namun, mengingat empat bulan terakhir 2019 dianggap sebagai masa peak season, volume pengiriman secara nasional diakui tetap meningkat 15-20 persen dibandingkan bulan lalu.

Sebagai catatan, pada Juli lalu, Lion Parcel memaparkan target volume pengiriman dapat meningkat 15-20 persen di sisa semester II 2019 dengan adanya momen Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas).

"Kami belum bisa informasikan nilainya, namun memang ada penurunan volume pengiriman dari bulan lalu di lokasi yang terdampak kabut asap. Namun secara volume nasional, tetap ada peningkatan," ujarnya.

Penundaan pengiriman barang dari Jakarta atau via Jakarta, untuk transit dari Indonesia Tengah atau Timut, ke Wilayah yg terkena kabut asap seperti, Pekanbaru, Jambi, Bengkulu, Padang (sebagian), Sampit, Berau dan beberapa kota di Kalimantan Tengah, terjadi sekitar 3x24 jam.

"Frekuensi penerbangan Lion Group tetap dijalankan meskipun penundaan penerbangan terjadi, nah barang kargo pun tetap berangkat dan masuk. Jadi memang hanya penundaan pengantaran saja yang terjadi," lanjut Victor.

Untuk menanggulangi keluhan, pihaknya memanfaatkan whatsapp chat dengan customer service yang dapat direspon secara langsung guna mengetahui posisi barang yang dikirimkan. Victor berkata selama pengiriman barang disertai debgab nomor hhandphone pengirim dan penerima, maka kedua pihak akan mendapatkan SMS Alert.

"Jadi untuk imbas delay karena kabut asap, tidak membuat kami pusing dan hampir tidak ada yang mengeluh," tutup Victor.

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Lion Parcel: Pengiriman menurun 15% akibat kabut asap Karhutla

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com