Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KEIN Dorong Pembangunan PLTN di Indonesia

Kompas.com - 23/09/2019, 20:35 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) RI mengunjungi Korea Selatan atas undangan Korea Electric and Power Company (KEPCO) dan Korea Atomic Energy Research Institute (KAERI).

Dalam kunjungan itu, salah satu topik yang dibahas, yakni soal pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).

Ketua Kelompok Kerja Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) KEIN RI Zulnahar Usman mengatakan, ketersediaan energi listrik yang cukup akan menjadi faktor utama pendorong pertumbuhan ekonomi.

Oleh karena itu, pihaknya berupaya mendorong tumbuhnya ketersediaan listrik, salah satunya melalui PLTN di Indonesia.

"Berkaca ke Korea Selatan, yang tidak ada campur tangan dan intervensi terhadap perusahaan listriknya dari kepentingan pribadi dan golongan, mereka bisa memanfaatkan perusahaan energi-nya untuk mendulang materi, menjadi negara yang maju dengan penyediaan energi-nya yang mumpuni," ujar Zulnahar dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/9/2019).

Baca juga: Anggota Komisi VII DPR Dorong Pemerintah Segera Realisasikan PLTN

"Pokja KEIN ESDM bertujuan untuk mendorong agar PLTN segera dibangun, demi memenuhi jaminan pasokan listrik yang kuat,” lanjutnya.

Zulnahar menambahkan, listrik dengan harga yang murah sudah seharusnya menjadi perhatian pemerintah. Sebab, mahalnya harga energi listrik di tanah air menjadi salah satu faktor yang menyebabkan keenggaanan masuknya investor manufaktur ke Indonesia.

Selain itu, pembangunan PLTN sangat mendukung program pemerintah mengenai hilirisasi mineral seperti tembaga, bauksit dan nikel, yang memelukan energi listrik besar dan stabil.

Dengan demikian, industri hilirasi mineral terintegrasi di wilayah Kalimantan dan khususnya Kalimantan Barat yang berencana membangun industri hilirisasi alumina dapat terwujud.

"Pembangunan kawasan industri terintegrasi hilirisasi mineral, beserta industri turunanya di Indonesia, bisa membuat negara kita ke arah negara maju," kata dia.

Baca juga: 2030 Malaysia Bangun PLTN, Indonesia Kapan?

Penetapan Pulau Kalimantan sebagai Ibu Kota Negara (IKN) baru tentu menjadi fokus utama untuk menjamin pasokan listrik yang kuat dan ketersediaaan energi yang sangat besar untuk bisa mengejar pertumbuhan ekonomi dan Industri.

Kalimantan Barat sendiri telah siap bekerjasama dengan pihak manapun untuk pembangunan infrastruktur PLTN tersebut, termasuk pembangunan smelter aluminium yang memerlukan energi sebesar 1.8 GW.

Untuk dapat menjadi negara maju, harus dapat meningkatkan tumbuhnya industri di dalam negeri. Karena itu, ketersediaan pasokan listrik dengan harga yang murah sudah seharusnya menjadi perhatian pemerintah.

“Saat ini, industri nasional sulit bersaing di level internasional dikarenakan tingginya biaya produksi, salah satunya lantaran mahalnya listrik. Minimnya listrik untuk industri juga terkadang dapat menghambat masuknya investor baru,” ucap dia.

Baca juga: Haruskah Indonesia Menggunakan PLTN?

Sementara itu, akademisi dari Universitas Gadjah Mada Profeaor Tumiran mengatakan, Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional serta matrik Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) telah mengamanatkan agar Indonesia secara bertahap mengurangi penggunaan energi fosil dan disubsitusi dengan energi batu terbarukan. Yakni, bauran EBT menjadi 23 peraem pada 2025 dan 31 persen pada 2031.

"Mengingat kapasitas geothermal dan hydro yang terbatas dan lokasi ketersediannya tidak merata untuk seluruh Indonesia, maka pilihan PLTN menjadi opsi yang tidak dapat dihindarkan. Apalagi dari hasil kunjungan ke Korea, membuktikan bahwa PLTN di Korea sudah proven," ujar Tumiran.

Ketua Tim Kerja Penyiapan Pembangunan Prototipe PLTN dan Komersialisasi Prof Agus Puji Prasetyono menambahkan, terkait rencana pembangunan PLTN di Indonesia, KEPCO maupun KAERI menyatakan kesiapannnya untuk mendukung pembangunan pembangkit.

KEPCO Research Institute (KEPRI) sangat antusias untuk bekerja sama membangun industri di Indonesia.

Begitu pula KAERI yang sangat bersemangat membantu Indonesia dalam pembangunan small modular reactor (SMR). Jenis PLTN ini yang diketahui secara ilmiah cocok dengan keadaan kondisi lingkungan Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com