Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Saatnya Produk Industri Kreatif Indonesia Jadi Tuan Rumah...

Kompas.com - 27/09/2019, 19:14 WIB
Murti Ali Lingga,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) memandang produk-produk industri kreatif Indonesia bisa dan mampu bersaing dengan produk luar negeri. Karena itu, tidak ada alasan pemerintah untuk tidak mendukungnya agar berkembang.

"Jadi enggak ada lagi sebetulnya keraguan bahwa kita bisa jadi tuan rumah di negeri sendiri," kata Kepala Bekraf Triawan Munaf di Jakarta, Jumat (27/9/2019).

Triawan menjelaskan, saat ini sudah banyak hasil produk kreatif buatan dalam negeri yang sudah menunjukkan tajinya di kancah internasional. Selain itu, pengakuan dan penerimaan atas produk dalam negeri juga menunjukkan tren positif dari publik.

Baca juga: Bangun Bekraf Creative District, Pemerintah Butuh Ratusan Triliun Rupiah

"Karena sekarang produk-produk fashion Indonesia sudah diakui oleh konsumen indonesia sendiri. Kuliner juga sudah diakui," ungkapnya.

Dia menambahkan, selain produk fashion dan kuliner, ada juga sektor kerajinan tangan atau craft kriya yang juga dilirik publik. Sehingga secara kolektif produk-produk industri kreatif telah menyumbang dan berkontribusi pada Pendapatan Dometik Bruto (PDB).

Oleh karena itu, dukungan dari pemerintah tidak boleh berhenti namun harus konsisten dan berkelanjutan.Apalagi industri kreatif bersifat inklusif sehingga bisa lebih tahan banting.

"Singapura saja sudah deklarasi pertumbuhan ekonominya 0 persen, kita masih 5 persen. Kita ingin lebih tinggi dari itu, caranya kita seimbangkan neraca perdagangan, ekspor, dan juga daya tahan industri kita. Supaya kita bisa lebih sedikit impor barang-barang dari luar negeri," bebernya.

Baca juga: Cara Bekraf Tingkatan Kualitas SDM untuk Penuhi Kebutuhan Industri 4.0

Melihat fakta dan data yang ada, setidaknya ada tiga sektor dalam industri kreatif yang terus menunjukkan kemajuan. Ketiga sektor ini ialah fashion, kuliner dan craft kriya.

"Begitu kita fasilitasi sedikit saja bisa lebih besar lagi adalah fashion, kuliner dan craft kriya," tutupnya.

Sejauh ini sektor ekonomi kreatif terus berkembang pesat dan pada 2017 sektor ini menyumbang Rp 990 triliun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 17,4 persen. Bahkan tahun ini diproyeksikan menyumbang PDB sebesar Rp 1.041 triliun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 18,2 persen.

Baca juga: UU Ekonomi Kreatif Akan Disahkan, Ini Harapan Bekraf

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com