Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri yang Bangun Politeknik Dijanjikan Diskon Pajak 200 Persen

Kompas.com - 09/10/2019, 15:21 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) kembali menjanjinkan insentif bagi industri yang berinvestasi dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan vokasi.

Direktur Jenderal Kelembagaan Iptek Dikti Kemenristekdikti Patdono Suwignjo mengatakan, insentif itu berupa berupa super deductible tax atau diskon pajak sebesar 200 persen dari biaya yang dikeluarkan.

"Pemerintah memberikan insentif bagi perusahaan yang mengeluarkan biaya untuk pendidikan vokasi, maka pajaknya dikurangi 200 persen dari biaya yang dikeluarkan," kata Patdono Suwignjo di Jakarta, Rabu (9/10/2019).

Patdono mengatakan, peraturan tersebut sudah keluar tahun ini.

Presiden Jokowi sendiri telah meneken Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 45 Tahun 2019 tentang Perubahan PP Nomor 94 Tahun 2010 tentang Penghitungan Penghasilan Kena Pajak dan Pelunasan PPh dalam Tahun Berjalan.

Baca juga: Kemenristekdikti: Indonesia Kekurangan 2.075 Politeknik

Salah satu yang diatur dalam PP tersebut adalah soal wajib pajak (WP) badan dalam negeri yang menyelenggarakan kegiatan praktik kerja, pemagangan, atau pembelajaran dalam rangka pembinaan dan pengembangan SDM berbasis kompetensi, diberikan pengurangan penghasilan bruto paling tinggi 200 persen dari jumlah biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan tersebut.

Patdono mengatakan, Kementerian Keuangan juga telah mengeluarkan peraturan serupa guna mendorong industri menbuat politeknik.

Saat ini, dia bilang, pihaknya hanya tinggal menunggu peraturan tersebut berjalan baik dan "nendang". Bila tidak, pemerintah mesti menggodok peraturan lagi yang berpotensi memajukan SDM.

"Kemenkeu 2 minggu lalu juga sudah teken. Sekarang kita tunggu apakah peraturan itu nendang atau enggak. Apakah nanti dengan insentif ini bakal banyak yang membuat politeknik? Kita tunggu," pungkas dia.

Baca juga: Kawasan Industri dan Politeknik Industri Harus Dibangun Beriringan

Tidak hanya diskon pajak, sejumlah cara lainnya juga dilakukan pemerintah untuk menumbuhkan minat masyarakat terhadap politeknik. Caranya dengan meningkatkan mutu politeknik yang ada dan menambah 200 politeknik baru hingga 2024.

Peningkatan mutu tersebut juga meliputi pelatihan dosen non-praktisi ke dalam maupun luar negeri sampai mendapat sertifikat uji kompetensi berdasarkan mata kuliah yang diajarnya.

Selain itu, pemerintah juga mendorong industri membangun politeknik, seperti yang telah dilakukan Pertamina, PLN, Indorama, dan Astra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com