Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Penyebab Kebakaran SPBU Cipayung | Larangan Iklan Minuman Manis

Kompas.com - 14/10/2019, 05:40 WIB
Erlangga Djumena

Editor

1. Bukan Karena Handphone, Ini Dugaan Penyebab Kebakaran di SPBU Cipayung

Insiden kebakaran di SPBU Cipayung yang terjadi pada Jumat siang pukul 14.30 WIB diduga sementara karena mobil Daihatsu Grand Max yang saat itu tengah mengisi bahan bakar telah dimodifikasi.

Pasalnya, ditemukan sejumlah drum dan peralatan pompa di dalam mobil yang menjadi pemicu kebakaran, yang ditinggal pengemudinya usai insiden kebakaran.

"Kemungkinan penyelidikan polisi mobilnya itu sudah dimodifikasi. Karena ditemukan dekat kemudi sopir itu kayak ada pompa buat menaikkan BBM dari tangki mobil ke drum-drum di bagian kursi belakang," kata Unit Manager Communication Relation & CSR Pertamina Marketing Operation Region III Dewi Sri Utami kepada Kompas.com, Minggu (13/10/2019).

Dewi mengatakan, saat ini aparat kepolisian masih menyelidiki dan tengah mencari pelaku untuk mengetahui isi muatan di dalam 5 drum tersebut. Diduga kuat drum dalam mobil memuat bahan yang dapat memicu api.

Baca selengkapnya di sini

2. Luhut: Jepang Jangan Dikte-dikte soal KA Semicepat Jakarta-Surabaya

Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan meminta Jepang untuk tidak mendikte pemerintah Indonesia soal proyek KA Cepat Jakarta-Surabaya.

Pernyataan ini disampaikan Luhut saat ditanya wartawan seputar kabar ketertarikan investor China kepada proyek KA Cepat Jakarta-Surabaya tersebut.

“Ya kalau (China) tertarik boleh aja. Tetapi Jepang enggak boleh main-main juga dong, jangan dikte-dikte kita,” ujar Luhut di Jakarta, Jumat (11/10/2019).

“Karena kami dengar orang yang nawar itu begini, begini, begini. Jadi sudah punya bargaining juga,” sambungnya.

Selengkapnya baca di sini

3. Menteri Sofyan: Mafia Tanah di Banten Hambat Investasi Lotte Rp 50 Triliun

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil menyatakan adanya praktik mafia tanah telah menghambat pembangunan pabrik petrokimia milik PT Lotte Chemical Indonesia di Banten.

Adapun nilai investasi proyek pembangunan pabrik tersebut mencapai Rp 50 triliun.

"Dalam kasus di Banten itu bisa menghambat paling sedikit Rp 50 triliun dan dampaknya luar biasa. Di atas HPL (hak penggunaan lahan), yang dikuasai sejak tahun 1960-an oleh PT Krakatau Steel, tiba-tiba diklaim hak milik seseorang," kata Sofyan pada konferensi pers di Kementerian ATR/BPN Jakarta, Jumat (11/10/2019).

Dia mengatakan, selain menghambat investasi, pada beberapa kasus lainnya mafia tanah juga telah merugikan masyarakat.

Seperti apa modus mafia tanah tersebut? simak di sini

4. Singapura Jadi Negara Pertama yang Larang Iklan Minuman Manis

Singapura menjadi negara pertama di dunia yang melarang total iklan minuman manis dalam kemasan.  Dilansir dari Business Insider, Minggu (13/10/2019), larangan tersebut diumumkan pada Kamis (10/10/2019) lalu.

Larangan iklan minuman manis mencakup seluruh platform media massa dan kanal online seperti televisi, internet, surat kabar, radio, dan iklan luar ruangan.

Kementerian Kesehatan Singapura menyebut, label nutrisi juga akan ditempatkan pada kemasan minuman manis.

Label bertuliskan "Tidak Sehat" akan dicantumkan pada minuman dengan kadar gula sedang hingga tinggi. Aturan tersebut berlaku pada minuman manis dalam kemasan botol, paket, dan kaleng. Ini termasuk minuman instan, minuman berkarbonasi, jus, minuman susu fermentasi, dan yogurt.

Apa alasan negeri Singa itu melarang iklan tersebut? Baca di sini

5. Disubsidi Pemerintah, Tarif LRT Jabodebek Dipatok Rp 12.000

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan bersama dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi baru saja meninjau proyek pembangunan LRT (Light Rapid Transit) Jabodebek, Minggu (13/10/2019).

Di dalam kunjungan tersebut, Budi Karya menyampaikan tarif LRT nantinya akan dipatok Rp 12.000, untuk layanan Cibubur - Dukuh Atas.

Tarif tersebut sudah merupakan tarif subsidi yang diberikan oleh pemerintah sebesar 50 persen. Pasalnya, harga komersil dari LRT Jabodebek diperkirakan Rp 25.000.

"Perkiraan Rp 12.000. Sudah subsidi karena harga komersialnya Rp 25.000," ujar dia.

Bagaimana detailnya? Simak di sini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com