Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY SEPEKAN] Boeing 737 NG Dilarang Terbang | Warga Dayak Minta Tanah 5 Hektar

Kompas.com - 20/10/2019, 09:03 WIB
Erlangga Djumena

Editor

1. Sampai Kapan 3 Pesawat Garuda dan Sriwijaya Air Dilarang Terbang?

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melarang terbang 3 pesawat Boeing 737 NG milik Garuda dan Sriwijaya Air karena adanya retakan di badan pesawat tersebut.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pesawat tersebut bisa saja beroperasi lagi. Namun, pemerintah kata dia akan menunggu rekomendasi Boeing.

"Sampai kapan di-grounded? Sampai nanti ada rekomendasi dari Boeing," ujarnya di Jakarta, Kamis (17/10/2019).

Ia menuturkan, akibat larangan terbang 3 pesawat tersebut, Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air mengalami kerugian.

Nah kira-kira kapan 737 NG bisa terbang lagi? Simak selengkapnya di sini

2. Bukan Karena Handphone, Ini Dugaan Penyebab Kebakaran di SPBU Cipayung

Insiden kebakaran di SPBU Cipayung yang terjadi pada Jumat siang pukul 14.30 WIB diduga sementara karena mobil Daihatsu Grand Max yang saat itu tengah mengisi bahan bakar telah dimodifikasi.

Pasalnya, ditemukan sejumlah drum dan peralatan pompa di dalam mobil yang menjadi pemicu kebakaran, yang ditinggal pengemudinya usai insiden kebakaran.

"Kemungkinan penyelidikan polisi mobilnya itu sudah dimodifikasi. Karena ditemukan dekat kemudi sopir itu kayak ada pompa buat menaikkan BBM dari tangki mobil ke drum-drum di bagian kursi belakang," kata Unit Manager Communication Relation & CSR Pertamina Marketing Operation Region III Dewi Sri Utami kepada Kompas.com, Minggu (13/10/2019).

Dewi mengatakan, saat ini aparat kepolisian masih menyelidiki dan tengah mencari pelaku untuk mengetahui isi muatan di dalam 5 drum tersebut.

Bagaimana detailnya? Baca di sini

3. Sri Mulyani Ungkap Ada Menteri yang Tak Punya WA

Masa kerja para menteri di Kabinet Kerja Jilid 1 tak terasa tinggal menghitung hari. Beberapa menteri pun mulai buka-bukaan membuka "aib" koleganya di kabinet.

Misalnya yang dilakukan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Ia membuka rahasia Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.

Menurut dia, Basuki saat melakukan komunikasi dengan dirinya selalu menggunakan layanan pesan pendek alias SMS. Sementara menteri lain sudah menggunakan aplikasi WhatsApp (WA) untuk saling berkomunikasi.

Nah penasaran kan kenapa Basuki tak pakai WA? Baca selengkapnya di sini

4. Dapat Dukungan BUMN, Merpati Airlines Bangkit dari Mati Suri

Maskapai Merpati Nusantara Airlines akhirnya bangkit dari mati suri. Maskapai pelat merah itu mendapat suntikan modal setelah lima tahun mati suri.

Sejak 2014 Merpati terpaksa harus menghentikan operasi lantaran terbelit utang hingga Rp 9,9 triliun. Padahal, sejak 1962 maskapai tersebut telah menghiasi langit Indonesia.

Urat nadi Merpati kembali berdenyut setelah mendapat bantuan dari 10 perusahaan badan usaha milik negara ( BUMN).

Kesepuluh perusahaan milik negara itu memberi pekerjaan untuk Merpati setelah lima tahun menganggur.

Apa saja kesepuluh BUMN itu? Simak selengkapnya di sini

5. Ini Permintaan Warga Dayak Terkait Rencana Pemindahan Ibu Kota ke Kaltim

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) mengumpulkan perwakilan Etnis Dayak terkait pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan Timur.

Tujuannya, agar pemerintah bisa mendengar harapan dan masukan dari para perwakilan Suku Dayak terkait rencana pemerintah tersebut.

“Seminar nasional ini bertujuan menampung gagasan konstruktif dari masyarakat lokal khususnya Etnis Dayak,” ujar Sekretaris Menteri PPN Himawan Hariyoga Djojokusumo di Jakarta, Kamis (17/10/2019).

Dalam kesempatan itu, Wakil Bendahara Umum Majelis Adat Dayak Nasional, Dagut H. Djunas meminta pemerintah pusat memperhatikan keberlangsungan hidup warga Dayak. Sebab, saat ini masyarakat Dayak tak lagi memiliki tanah garapan.

Salah satunya meminta tanah garapan 5 hektar per kepala keluarga.  Apa lagi permintaan masyarakat Dayak kepada pemerintah? 

Baca selengkapnya di sini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com