JAKARTA, KOMPAS.com – Banyak tokoh yang dipanggil Presiden Joko Widodo ke Istana Negara sebagai calon menteri Kabinet Kerja Jilid 2, dari Nadiem Makarim hingga Prabowo Subianto.
Namun, orang yang paling gamblang menyebutkan posisi menteri yang ditawarkan Presiden hanya Sri Mulyani Indrawati. Di hadapan wartawan ia menyebut akan kembali menempati posisi Menteri Keuangan.
Apa arti di balik gamblangnya Sri Mulyani itu?
Baca juga: Sri Mulyani Tetap Menkeu, Ini Profilnya
Ekonom Bank Permata Joshua Pardede menilai, hal ini ada kaitannya dengan para investor dalam negeri dan global.
“Lebih cepat lebih baik, ini konfirmasi yang baik buat investor,” ujarnya di breaking news Kompas TV, Jakarta, Selasa, Selasa (22/10/2019).
Selama ini, para investor sudah menanti-nantikan formasi menteri-menteri Jokowi bidang ekonomi di Kabinet Kerja Jilid 2.
Formasi para menteri itu akan memberikan gambaran arah kebijakan ekonomi Indonesia selama 5 tahun mendatang. Oleh karena itulah, banyak investor yang melakukan aksi wait and see.
Baca juga: Ekonom: Sri Mulyani Dipanggil ke Istana, Beri Sentimen Positif Pasar...
Jokowi menyadari hal itu. Oleh karena itu, ia memanggil beberapa calon menteri dari kalangan profesional pada hari pertama, Senin (21/10/2019). Sebut saja Nadiem Makarim, Wishnutama, dan Erick Thorir.
Namun, pasar tak cukup merespons nama-nama tersebut. Oleh karena itulah, Jokowi memanggil Sri Mulyani sebagai calon menteri yang pertama ke Istana Negara di hari kedua.
Pascapertemuan dengan Presiden di Istana Negara, Sri Mulyani pun dengan gamblang, atas seizin Presiden, bilang akan jadi Menteri Keuangan lagi.