Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuartal III 2019, BNI Syariah Bukukan Laba Rp 461,96 Miliar

Kompas.com - 25/10/2019, 15:37 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - BNI Syariah membukukan kenaikan laba bersih 50,66 persen (yoy) menjadi Rp 461,96 miliar di kuartal III 2019 dari Rp 306,61 miliar.

Seiring dengan kenaikan laba, aset BNI Syariah juga naik sebesar 12,76 persen jadi Rp 43,92 triliun dari periode yang sama tahun 2018 sebesar Rp 38,95 triliun.

Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo mengatakan, kenaikan laba pada kuartal III 2019 didorong oleh beberapa hal.

"Terdorong oleh beberapa hal, antara lain pertumbuhan pembiayaan yang berkualitas, efisiensi operasional, ekspansi dana murah yang ditunjukkan oleh rasio CASA yang meningkat, dan NPF yang terjaga sehingga menghasilkan profitabilitas yang optimal," kata Abdullah Firman Wibowo dalam siaran pers, Jumat (25/10/2019).

Baca juga : Kuartal III 2019, BNI Catatkan Laba Bersih Rp 12 Triliun

Selain itu, kata Abdullah, minat nasabah terhadap produk dengan akad wadiah semakin tinggi, sehingga beban bagi hasil menurun.

“Alhamdullilah, secara umum kinerja BNI Syariah terus tumbuh secara konsisten di atas rata-rata industri,” kata Abdullah.

Dari sisi bisnis, BNI Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 31,81 triliun atau naik 18,34 persen (yoy) dari periode yang sama tahun 2018 sebesar Rp 26,88 triliun.

Komposisi pembiayaan terbesar disumbang oleh segmen konsumer sebesar Rp 15,08 triliun atau sebesar 47,4 persen dari total pembiayaan.

Dari total pembiayaan tersebut, komposisi segmen komersial 26,8 persen sebesar Rp 8,54 triliun, segmen kecil dan menengah 19,6 persen sebesar Rp 6,22 triliun, segmen mikro 5,1 persen sebesar Rp 1,61 triliun, dan kartu pembiayaan 1,1 persen sebesar Rp 358 miliar.

Selain pembiayaan, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) BNI Syariah mencapai Rp 37,49 triliun atau naik 11,79 persen (yoy) dengan jumlah rekening sebanyak 3,33 juta.

Komposisi DPK ini didominasi oleh dana murah (giro dan tabungan) yang mencapai 61,95 persen.

Dari sisi rasio efisiensi, sampai triwulan III 2019, BNI Syariah mencatat biaya operasional dibanding pendapatan operasional (BOPO) sebesar 80,67 persen atau membaik dibanding periode sama 2018 sebesar 85,49 persen.

Begitupun rasio profitabilitas salah satunya ROE (Return on Equity) mengalami kenaikan dari 10,47 persen menjadi 14,02 persen. Sementara itu, rasio pembiayaan bermasalah (NPF) sebesar 3,05 persen, membaik dibandingkan periode sama tahun 2018 sebesar 3,08 persen.

"Membaiknya rasio NPF ini dicapai dengan pembiayaan ke sektor yang memiliki risiko rendah dengan terus memonitor kualitas pembiayaan secara konsisten sehingga menghasilkan yield yang optimal," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com