Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suku Bunga Terus Turun, Bagaimana Prospek Reksa Dana Pendapatan Tetap?

Kompas.com - 28/10/2019, 14:15 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Reksa dana pendapatan tetap menjadi reksa dana dengan kinerja terbaik tahun ini. Pasalnya, dengan tren suku bunga Bank Indonesia (BI) yang terus turun, harga obligasi cenderung akan terus menguat.

Tahun depan pun diprediksi kinerja reksadana pendapatan tetap akan tetap meningkat lantaran BI diproyeksi masih akan meurunkan tingkat suku bunga acuan.

Senior Research and Analyst Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, tahun depan secara rata-rata imbal hasil dari reksa dana tersebut diprediksi mencapai 7 sampai 8 persen.

Baca juga : Suku Bunga Terus Turun, Reksa Dana Terproteksi Bisa Menjadi Pilihan Investasi

"Tahun depan (imbal hasil) prediksi kami di kisaran 7 sampai 8 persen," ujar Wawan ketika dihubungi Kompas.com, Senin (28/10/2019).

Wawan menjelaskan, inflasi dalam negeri yang terus terjaga rendah menjadi salah satu alasan utama BI masih memiliki potensi untuk kembali menurunkan suku bunga.

Menurut Wawan, hingga akhir tahun tingkat inflasi akan terjaga maksimal di 3 persen. Wajarnya, spread atau selisih antara suku bunga dengan inflasi sebesar 1,5 persen hingga 2 persen.

Saat ini, setelah menurunkan sebanya empat kali dengan masing-masing 25 bps, suku bunga BI berada di level 6 persen.

"Jadi BI masih berpotensi menurunkan suku bunga sebanyak dua kali menjadi 4,5 persen," jelas Wawan.

Wawanpun menjelaskan, tahun lalu ketika BI secar berturut-turut menaikkan suku bunga sebanyak 6 kali dari 4,5 persen jadi 6 persen, kinerja obligasi sebagian besar cenderung negatif.

Sementara tahun ini, ketika BI cenderung melonggarkan kebijakan moneternya, imbal hasil reksa dana pendapatan tetap rata-rata bisa mencapai 10 persen.

"Untuk tahun depan memang tidak akan sebaik dulu," ujar Wawan.

Wawan pun menyarankan agar investor melakukan diversifikasi aset reksa dananya.

"Karena tren suku bunga turun, kami bullish pada obligasi tahun ini dan tahun depan, untuk diversifikasi menurut alokasi aset Infovesta sebesar 50 persen obligasi, kemudian 30 persen pada saham kemudian 20 persen di pasar uang untuk jaga likuiditas," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com