Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Uno : Ekonomi Indonesia Tumbuh 5 Persen dan Inflasi Rendah tapi...

Kompas.com - 20/11/2019, 14:29 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyoroti pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stagnan di kisaran 5 persen.

Dia mengatakan, meski kondisi pertumbuhan ekonomi RI dipandang lebih baik dibanding beberapa negara lain, namun hal tersebut tidak tercermin di dalam perekonimian riil masyarakat akar rumput (grass root).

"Baik, ekonomi tumbuh 5 persen, tapi di mana lapangan kerja? Di mana lapangan kerja berkualitas untuk generasi mudah Indonesia?" ujar dia ketika memberikan paparan dalam Indonesia Economic Forum di Jakarta, Rabu (20/11/2019).

Dia pun meminta agar sektor swasta turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi dalam negeri. Harapannya, bakal tercipta lapangan kerja dalam skala yang lebih besar.

"Kita butuh investasi dan itu bakal menciptakan lapangan kerja. Sekarang saatnya sektor swasta mengambil kesempatan. Saya tak suka jika terus mengatakan Indonesia memiliki potensi besarm namun tiga tahun kemudian tetap mengatakan hal yang sama," ujar dia.

Baca juga : Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2020 Diprediksi Melambat ke 5,1 Persen

Selain itu, Sandi pun menyoroti hal lain, yaitu tingkat inflasi Indonesia terjaga rendah, namun harga-harga, terutama harga pangan cenderung mahal. Selain itu juga harga listrik menurut dia cenderung mahal.

Dinaikkannya tarif BPJS Kesehatan menurut dia juga bakal membebani masyarakat kelas bawah.

"Memang kita tumbuh 5 persen dengan tingkat inflasi yang cenderung rendah. Tapi mengapa harga-harga pangan masih mahal? Begitu juga dengan tarif listrik dan juga layanan kesehatan dengan tarif BPJS yang bakal naik dua kali lipat tahun depab," ujar dia.

Sebagai informasi, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan, pelanggan listrik golongan 900 volt ampere (VA) rumah tangga mampu (RTM) akan dicabut subsidinya mulai Januari 2020. 

Atas keputusan dikeluarkannya golongan pelanggan 900 VA dari penerima subsidi, tarif listrik golongan pelanggan tersebut mengalami penyesuaian mengikuti golongan pelanggan non-subsidi golongan 1.300 VA.

Sementara untuk tarif BPJS Kesehatan telah disepakati lewat Rapat Kerja Gabungan Jaminan Kesehatan Nasional di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada 2 September 2019 lalu. Iuran BPJS Kesehatan yang tidak naik hanya peserta mandiri yang merupakan Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) serta Bukan Pekerja (BP) kelas III.

Dengan demikian, iuran kelas I akan naik dari Rp 80.000 menjadi Rp 160.000 per jiwa per bulan. Sedangkan, iuran kelas II naik dari Rp 59.000 menjadi Rp 120.000. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Whats New
KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

BrandzView
5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

Spend Smart
Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Whats New
Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

Whats New
Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Whats New
Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Whats New
Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Whats New
Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Whats New
Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Work Smart
Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Whats New
Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com