Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Dagang, AS Pilih Impor dari Vietnam

Kompas.com - 25/11/2019, 10:14 WIB
Rina Ayu Larasati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Amerika Serikat yang sedang terlibat perang dagang dengan China, memilih untuk impor dari negara Vietnam sebagai pengganti China. 

Menurut IHS Markit, dalam sembilan bulan pertama tahun ini, impor AS dari Vietnam melonjak 34,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year).

Sebagai perbandingan, impor AS dari China menyusut 13,4 persen YoY pada periode Januari-September.

Dikutip dari CNBC Senin (25/11/2019), Direktur Asosiasi IHS Markit Michael Ryan menyebutkan, masalah tarif menjadi alasan utama di balik penurunan impor AS dari China.

Baca juga: Perang Dagang, Faktor Trump Bikin China Pesimistis

Dia menambahkan kategori ekspor Vietnam yang paling cepat berkembang di AS adalah komputer, peralatan telepon, dan mesin lainnya.

Produk-produk itu termasuk di antara impor utama AS dari daratan China, Mongolia, dan Taiwan pada 2018.

Kekurangan

Vietnam sering disebut sebagai salah satu pihak yang paling diuntungkan dari perang perdagangan karena peningkatan ekspornya ke AS. Selain itu, negara Asia Tenggara telah melihat lonjakan investasi asing langsung dari produsen yang ingin menghindari kenaikan tarif antara AS dan China.

Tetapi AS belum berinvestasi di Vietnam secara besar-besaran, kata Ryan. Dia menunjukkan bahwa investasi Amerika ke Vietnam hanya menyumbang 2,7 persen dari total Foreign Direct Investment yang diterima negara itu.

Salah satu alasannya adalah AS tidak memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan Vietnam dan ASEAN.

"Tapi itu hanya salah satu dari banyak faktor yang menghambat laju dan besarnya diversifikasi rantai pasokan ke Vietnam," kata Ryan.

Baca juga: Kalahkan Vietnam, Apa Saja Jurus Bahlil Lahadalia?

Menurut Ryan, Vietnam juga memiliki permasalahan kekurangan tenaga kerja terampil. Hal ini menjadi permasalahan padahal banyak perusahaan multinasional yang ingin memindahkan berbagai rantai pasokan manufaktur mereka ke luar China.

"Sederhananya, permintaan melebihi kemampuan pasokan saat ini," katanya.

Selain itu, Ryan juga menyebut bahwa infrastruktur di Vietnam belum memenuhi standar bagi banyak perusahaan internasional untuk mendirikan pabrik.

Secara khusus lanjut dia, itu berarti menemukan mitra bisnis lokal dan memenuhi persyaratan pemerintah untuk mendapatkan izin dapat menjadi hambatan utama bagi perusahaan asing. 

"Jika digabungkan, faktor-faktor ini memperpanjang siklus pengiriman ke konsumen dan menunjukkan proses berlarut-larut dari operasi pelepasan dari orbit China," kata Ryan.

Baca juga: Perang Dagang, Trump Kembali Sentil China dan Menyalahkan Obama

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com