Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda Sebut Tak Ada Kenaikan Harga Tiket Saat Natal dan Tahun Baru

Kompas.com - 26/11/2019, 15:23 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Maskapai Garuda Indonesia menyebut tak akan ada kenaikan harga tiket pesawat saat musim libur Natal dan Tahun Baru 2019.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (26/11/2019).

“Enggak boleh ada kenaikan harga, pokoknya enggak naik lah. Kami beri kesempatan masyarakat (merayakan) Natal dan Tahun Baru (dengan harga tiket tidak naik) lah,” ujar Pikri.

Baca juga: Garuda Pangkas Sejumlah Rute, Ini Alasannya

Pikri menjelaskan, Garuda Indonesia tak bisa asal mematok harga tiket pesawat. Sebab, ketentuan harga tiket pesawat sudah diatur oleh Kementerian Perhubungan.

Airlines manapun tak boleh jual lebih dari TBA (tarif batas atas),” kata Pikri.

Pikri menambahkan, biasanya masyarakat digegerkan dengan harga tiket pesawat yang terdapat di online travel agent (OTA). Ia mengingatkan masyarakat untuk cermat melihat harga tiket pesawat di OTA.

Baca juga: Bea Cukai Lelang 19 Mobil Subaru Awal Desember, Harga Mulai Rp 80 Juta

Sebab bisa jadi harga tiket pesawat yang dicantumkan OTA bukan merupakan tiket penerbangan langsung, nemun tiket penerbangan transit sehingga harganya bisa lebih mahal.

“Tapi yang jadi masalah OTA, dia bisa gabungkan rute-rute yang sebabkan harga mahal. Contoh Bandung-Medan TBA-nya Rp 2,4 juta. Tapi karena Garuda tak ada penerbangan langsung, dia akan cari rute dari Bandung-Denpasar-Cengkareng-Medan. Sehingga harganya gabungan dari itu totalnya Rp 5 juta,” ucap dia.

Baca juga: Ahok Jadi Komut Pertamina, Angin Segar untuk Para Direksi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com