Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Listrik dan LCGC Diyakini Bersaing Ketat Pada 2025

Kompas.com - 26/11/2019, 21:05 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Toyota Astra Motor (TAM) meyakini akan terjadi persaingan seimbang atau ketat antara mobil Internal Combustion Engine (ICE) murah ramah lingkungan atau Low Cost Green Car (LCGC) dengan mobil listrik atau electric vechicle (EV) pada 2025.

Namun LCGC yang dimaksud Toyota bukanlah LCGC seperti yang dikenal sejak beberapa tahun lalu. Namun mobil produksi baru yang lebih hemat energi dan ramah lingkungan.

Menurut Executive General Manager Marketing Planning PT Toyota Astra Motor (TAM), Fransiscus Soerjopranoto, hal tersebut bisa terjadi karena mobil dengan efisiensi bahan bakar dan ramah lingkungan akan semakin digemari.

“Jadi trennya ICE akan menurun sementara brand EV grafiknya akan naik,” kata Fransiscus Soerjopranoto yang akrab disapa Suryo di Tribata Jakarta, Selasa (26/11/2019).

Baca juga: Toyota Gelontorkan Rp 28 Triliun untuk Investasi Mobil Listrik Pada 2020

Suryo menjelaskan, saat ini Toyota fokus untuk membangun teknologi ICE yang lebih maksimal lagi. Sementara secara bersamaan pemerintah berencana untuk menerapkan 20 persen kendaraan listrik di tahun 2025.

Oleh karena itu ia meyakini dua teknologi tersebut akan bersaing di masa depan dan akan menjadi opsi mobil ramah lingkungan bagi masyarakat Indonesia.

“Kebutuhan kita adalah membuat teknologi ICE semakin ramah lingkungan dan meningkatkan efisiensi bahan bakar. Bersamaan dengan itu, kami mengembangkan suatu teknologi baru yang bisa menggantikan ketergantungan dari BBM,” ungkapnya.

Kayakinan Toyota diperkuat dengan adanya target 20 persen kendaraan berbasis EV pada 2025 dari Kementerian Perindustrian. Namun di sisi lain ada juga target produksi dan penjualan LCGC.

Baca juga: Mobil Listik Bebas PPnBM, LCGC Kemungkian Jadi Tumbal

“Nah itu sudah menunjukkan bahwa akan terjadi dua tren yang bersamaan. Jadi ICE-nya diperbaiki dan EV-nya dinaikkan secara bertahap,” jelasnya.

Sementara itu Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional, Kemenperi, Doddy Rahadi, menjelaskan produksi kendaraan bermotor roda empat atau lebih periode Januari-Oktober 2019 tercatat sebesar 1,08 juta unit.

Hingga akhir tahun 2019, ekspor kendaraan CBU (ekspor mobil dalam kendaraan utuh atau completely built up) produk LCGC ditargetkan mencapai 400.000 unit.

“Diharapkan ini (ekspor CBU) terus meningkat setiap tahunnya. Sementara tahun 2025 industri otomotif nasional diharapkan dapat ekspor CBU untuk produk LCGC sebesar 1 juta unit,” ungkap Doddy.

Baca juga: Kominfo: Jual Ponsel Black Market, Risikonya Tanggung Sendiri...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com