Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut soal Penurunan Lifting Migas: Kita Punya Data 1,6 Miliar Barrel...

Kompas.com - 03/12/2019, 08:38 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa Indonesia bisa meningkatkan lifting atau produksi minyak dan gas yang siap jual.

Menurut dia berdasarkan data terdapat 1,6 miliar barrel minyak bumi yang bisa didapatkan dengan metode EOR (Enhanced Oil Recovery) atau optimisasi pada suatu sumur minyak.

Hal ini dia sampaikan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif dan sejumlah Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dalam rapat koordinasi mengenai produksi peningkatan minyak bumi di Indonesia.

"Lifting migas tadi kita minta supaya mereka mengidentifikasi bagaimana menaikkan lifting kita. Sekarang ini dari 800 sudah turun ke 700 dan cenderung akan turun. At the same time, kita punya data 1,6 miliar barrel yang bisa EOR," katanya ditemui usai rapat koordinasi di Kantor Kemenko Maritim, Jakarta, Senin (2/12/2019).

Baca juga: Jokowi: Saya Tahu Siapa yang Suka Impor Minyak

Luhut pun menyarankan kepada KKKS agar mempercepat penggunaan metode EOR tersebut.

Sebagai informasi, EOR merupakan metode perolehan minyak tahap lanjut dengan cara menambahkan energi berupa dari material atau fluida khusus yang tidak terdapat dalam reservoir minyak.

Umumnya, EOR diterapkan pada lapangan yang telah cukup lama diproduksikan (mature field) dengan tujuan mengambil minyak tersisa yang tidak dapat diproduksikan dengan metode perolehan primer dan sekunder (water flooding).

"Saya minta kepada mereka untuk segera membuat planning bagaimana menggunakan EOR meningkatkan untuk bisa satu juta lagi untuk beberapa tahun ke depan," ujarnya.

Baca juga: Luhut Ancam Anggota DPR yang Tuduh Dirinya Terlibat Sengketa Proyek KCN

Pihak KKKS sendiri telah mengidentifikasi sumur-sumur minyak yang berpotensi bisa diinjeksi agar mampu meningkatkan hingga 1 juta barrel ke depannya. Dan sumur minyak bumi yang terbesar disebutkan berasal dari Blok Rokan, Riau. Sedangkan sumur-sumur minyak yang kecil berada di lokasi Sanga-Sanga, Kalimantan Timur.

"Kita sudah identifikasi sumur-sumur yang kecil bisa kita EOR 1.000, 10.000, 20.000 kita kumpulin. Karena masih ada 1,6 bilion barrel yang bisa dilakukan EOR," ujarnya.

Rencananya, akan ada pertemuan rakor kembali pada 25 Januari 2020 mendatang, yang akan membahas lanjutan rencana peningkatan minyak bumi tersebut.

"Nanti mereka identifikasi, 25 Januari mereka nanti akan datang. Di mana sumurnya, berapa besar sumurnya, berapa lama mereka bisa melakukan EOR yang sudah diproduksi, apa kendalanya, apa yang harus pemerintah lakukan," katanya.

Baca juga: Menko Luhut Akhirnya Angkat Suara soal Tudingan Calo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com