Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KKP Wacanakan Bangun Infrastruktur Pembibitan Lobster

Kompas.com - 16/12/2019, 14:29 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Slamet Soebjakto menyebut pihaknya akan membangun infrastruktur budidaya lobster.

Hal ini disampaikan Slamet di Gedung Mina Bahari 3, Kementerian Kelautan dan Perikanan Jakarta, Senin (16/12/2019).

Namun, ia belum dapat memastikan hal tersebut menyusul beberapa kajian harus dilakukan.

"Ya ya pasti (tahun depan dikembangkan). Sedang dirancanakan. Ini sedang dibahas," kata Slamet.

Baca juga: Keuntungan Sindikat Penyelundup Benih Lobster Tak Main-main

Menurutnya, rencana pembangunan infrastruktur dengan menggandeng Centre for International Agricultural Research (ACIAR).

"Prinsipnya dulu sudah. Kita perlu dalami hal ini. Kira-kira seperti itu, ada penyelesaian (target penyelesaian infrastruktur) pasti ada," ujarnya.

Sebelumnya, KKP sudah menjalin kerjasama dengan ACIAR, namun kedepannya ini akan dilanjutkan walaupun belum dipastikan waktu tepatnya.

"Nanti kita akan minta dilanjutkan lagi. Waktu itu belum final," ungkapnya.

Selain bekerja sama dengan ACIAR, KKP berencana mengadaptasi Vietnam dalam budidaya lobster. Hal ini, mengingat Vietnam sudah berpengalaman dalam budidaya lobster.

"Mereka punya alat budidaya khusus. Makanya ini yang mau kita pelajari," jelasnya.

Baca juga: Revisi Larangan Ekspor Benih Lobster, Ditentang Susi, Didukung Luhut

Sebelumnya Menteri KKP Edhy Prabowo mewacanakan akan membuka keran ekspor lobster, namun dengan syarat 2,5 persen sampai dengan 5 persen bibit lobster dikembangkan di Indonesia.

Hal ini dilakukan Edhy untuk menyelamat hidup masyarakat yang bergantung pada usaha penjualan benih lobster.

Di sisi lain, ekspor benih lobster juga dikhawatirkan akan mengancam ekosistem laut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com