NEW YORK, KOMPAS.com - Tidak dapat dipungkiri bahwa utang merupakan salah satu penyebab stres bagi banyak orang.
Pada tahun 2020 Anda bisa saja terbebas dari utang dengan melakukan pengeluaran yang lebih baik.
Namun kebanyakan orang masih belum bisa mengatur prioritas pengeluarannya agar dapat terbebas dari utang.
Masih banyak orang yang tidak ingin memangkas pengeluarannya yang bersifat sekunder. Padahal, anggaran pengeluaran sekunder tersebut bisa dialokasikan untuk membayar utang anda.
Baca juga: Lunasi Utang Kartu Kredit di Akhir Tahun, Simak 3 Tipsnya
Seperti hal nya pengeluaran untuk membeli kopi harian anda. Dengan rentang harga Rp15.000 - Rp 50.000 setiap harinya, Anda dapat mengalokasikannya ke anggaran lain agar dapat terbebas dari utang.
Dilansir dari CNBC, Jumat (3/1/2020), berikut ini 5 macam pengeluaran yang harus Anda pangkas agar dapat terbebas dari utang.
Hasil survei jasa keuangan Amerika Serikat (AS), Tally, menunjukan bahwa 34 persen warga AS tidak ingin mengorbankan anggaran makan mereka untuk terbebas dari utang.
Padahal, tanpa disadari makan di restoran secara berkala dapat menguras dompet anda.
Misal saja Anda menghabiskan uang Rp 60.000 untuk makan siang dan anda kembali mengeluarkan uang yang sama untuk makan malam, maka Anda sudah menghabiskan uang Rp 600.000 setiap pekan.
Oleh karenanya mulailah memperhitungkan kembali anggaran konsumsi Anda.
Baca juga: Lebih Baik Bayar Tagihan Kartu Kredit Ketimbang Utang Lainnya, Mengapa?
Tidak ada salahnya bagi Anda untuk mulai memperhitungkan kembali biaya langganan apa saja yang anda bayarkan setiap bulan.
Dengan semakin mudahnya melakukan penagihan secara bulanan ke kartu kredit, tidak disadari tagihan langganan tersebut mulai menumpuk.
Pada saat melakukan belanja bulanan Anda mungkin kerap kali membeli barang dalam jumlah besar agar mendapatkan harga yang lebih murah.
Namun, pada kenyataannya agar dapat terbebas dari utang, Anda harus mulai membeli barang dengan jumlah sesuai kebutuhan Anda.
Baca juga: Terjerat Utang, Bagaimana supaya Lepas dari Jeratnya?
Sulit bagi banyak orang untuk tidak membeli barang bermerek. Pasalnya, merek sering kali memberikan jaminan kualitas kepada pembelinya.
Akan tetapi tidak ada salahnya bagi anda untuk memulai membeli atau mengonsumsi barang yang tidak memiliki merek terkenal. Hal ini bisa Anda aplikasikan pada peralatan kerja hingga kosmetik
Hasil studi Allianz menunjukan bahwa mayoritas generasi milenial belanja demi konten sosial media semata. Banyak orang yang liburan atau membeli pakaian dengan merek ternama hanya untuk dipamerkan ke media sosial.
Hal ini merupakan satu hal yang harus Anda hindari secepatnya.
Pasalnya, memasuki kalender tahunan baru Anda harus mulai memprioritaskan anggaran belanja Anda untuk hal yang sifatnya primer.
Baca juga: Sadari Tanda-tanda Utang Anda Sudah Menumpuk
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.