Hal ini membuat omzet UMKM merosot.
Baca juga: Banjir Landa Jabodetabek, UMKM Merugi
4. Pengunjung pusat perbelanjaan anjlok
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan mengatakan, banjir yang terjadi di Jabodetabek menyebabkan jumlah pengujung pusat perbelanjaan anjlok 30 persen di kawasan Jakarta.
Ia mencontohkan, pusat perbelanjaan seperti Kota Kasablanka yang biasanya ramai dikunjungi masyarakat saat tahun baru lalu terlihat sepi pengunjung.
"Hari libur biasanya pengunjung sekitar 85.000 - 120.000, kemarin itu hanya 65.000,"kata Stefanus kepada Kontan.co.id, Kamis (2/1/2019).
Baca juga: Jakarta Banjir, Jumlah Pengunjung Pusat Perbelanjaan Anjlok 30 Persen
5. Peritel rugi Rp 1 triliun
Banjir yang melanda wilayah Jabodetabek mengakibatkan kerugian bagi peritel. Tak tanggung-tanggung, diperkirakan kerugian peritel di wilayah Jakarta saja mencapai Rp 1 triliun.
Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey menjelaskan, kerugian tersebut berdasarkan eskalasi perhitungan jumlah toko ritel yang tutup akibat banjir.
Ada 400 toko yang tutup akibat banjir. Dengan mengambil pengeluaran berbelanja terkecil, yakni Rp 100.000 dengan jumlah penduduk terdampak langsung sebanyak 32.000 jiwa maka kerugian mencapai lebih dari Rp 1 triliun.
"Padahal, periode Natal dan Tahun Baru itu menjadi penjualan maksimal bagi peritel," kata dia, kepada Kontan.co.id, Kamis (2/1/2019).
Baca juga: Akibat Banjir, Total Kerugian Peritel Diperkirakan Capai Rp 1 Triliun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.