Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2019 Disebut Tahun Terburuk Warren Buffet Dalam Satu Dekade

Kompas.com - 08/01/2020, 09:02 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Salah satu perusahaan yang dipimpin oleh Warren Buffet yaitu Berkshire Hathaway dinilai memiliki kinerja terburuk dalam satu dekade terakhir.

Dikutip dari Business Insider, Rabu (8/1/2020), harga saham perusahaan naik 11 persen dengan S&P 500 naik 29 persen.

Para investor bingung mengapa Buffet tidak menghabiskan tumpukan uang tunai sejumlah 128 milliar dollar AS atau setara dengan Rp Rp 1.780 triliun (kurs Rp 14.000 per dollar AS)

Kurangnya kejelasan tentang rencana uang tunai menghilangkan katalis dari saham, seperti yang dikatakan analisis CFRA Catherine Seifert.

Baca juga: Warren Buffet : Prediksi Pasar Saham Jangka Pendek adalah Racun

Pada akhir tahun 2019 saham Berkshire Hathaway naik 11 persen dan S&P 500 naik 29 persen dan ini adalah kinerja terburuk untuk Berkshire Hathaway sejak 2009.

Ini juga merupakan tahun ketiga berturut-turut bahwa Buffet belum menutup akusisi besar-besaran. Ini juga merupakan alasan perusahaan ini mengalami tumpukan uang yang membengkak sebesar 128 milliar dollar Amerika atau setara dengan Rp 1.780 trilun .

Dalam surat yang ditulis pada tahun 2018, Buffet menulis kepada para pemegang saham sangat sulit menemukan perusahaan besar untuk dibeli.

"Di tahun-tahun mendatang kami berharap untuk memindahkan sebagian besar kelebihan likuiditas kami ke dalam bisnis yang akan dimiliki oleh Berkshire secara permanen," tulis Buffet.

Baca juga: Warren Buffet Jadi Investor Sejak Usia 11 Tahun, Bagaimana Caranya?

Akusisi besar terakhir Buffet pada saat pembelian Precision Castpart senilai 32 milliar dollar Amerika atau setara dengan Rp 445 triliun yang diselesaikan pada Januari 2016.

Pada tahun 2019 ia berusaha membeli Tech data, distribusi teknologi, tetapi menolak untuk terlibat dalam perang penawaran ketika Apollo Management membuat penawaran yang bersaing.

Namun selain akusisi, beberapa investor frustasi karena Buffet belum menghabiskan jumlah yang diizinkan untuk pembelian kembali saham.

Para investor masih menggaruk kepala mereka dan sampai mereka mendapat jawaban ketika Berkshire Hathaway merilis pendapatan kuartal keempat 2018 dan surat pemegang saham tahunan pada bulan Februari.

Baca juga: AS-Iran Kian Memanas, Ini Dampaknya ke Ekonomi RI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com