Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom BNI: Lonjakan Cadev Mampu Menahan Indonesia dari Krisis AS-Iran

Kompas.com - 08/01/2020, 18:05 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Ekonom dari Bank Negara Indonesia (BNI), Ryan Kiryanto menilai, nilai cadangan devisa Indonesia pada Desember 2019 yang bertambah signifikan tentunya mampu menahan tekanan gejolak perekonomian global. Salah satunya, dari ketegangan perang antara Amerika Serikat (AS) dengan Iran.

"Lonjakan cadev tersebut tentunya mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan Indonesia di tengah tekanan eksternal terbaru berupa krisis relasi Iran versus AS yang menyulut ketegangan geopolitik di zona Timur Tengah," katanya kepada Kompas.com, Jakarta, Rabu (8/1/2020).

Lebih lanjut Ryan berpendapat, meningkatnya cadangan devisa yang disokong oleh penerimaan minyak dan gas (migas) harus dioptimalkan.

"Yang menarik dan harus dipantau ke depannya adalah bahwa perkembangan cadangan devisa pada Desember 2019, itu terutama dipengaruhi oleh penerimaan devisa migas, penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, dan penerimaan valas lainnya. Maka, penerimaan devisa migas harus dioptimalkan melalui optimalisasi laporan devisa hasil ekspor (DHE) ke dalam negeri," jelasnya.

Baca juga: Akhir 2019, Cadangan Devisa RI Naik Jadi 129,2 Miliar Dollar AS

Ke depannya, dia berharap, Bank Indonesia bersama pemerintah harus terus konsisten menjaga posisi cadangan devisa dalam level memadai untuk mendukung stabilitas ekonomi dan sistem keuangan serta meyakinkan investor bahwa prospek ekonomi Indonesia tetap stabil dan baik.

"Cadev yang selalu memadai juga akan mendongkrak kepercayaan pelaku pasar sehingga membantu arah pergerakan rupiah yang terus konsisten menguat terhadap dollar AS di sepanjang 2020 ini," katanya.

Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Desember 2019, tumbuh signifikan sebesar 129,2 milliar dollar AS. Angka cadangan devisa tersebut naik 2 persen dibanding pada November 2019 yakni 126,6 milliar dollar AS.

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 7,6 bulan impor atau 7,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com