Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lifting Migas Tak Capai Target, Ini Kendala-kendalanya

Kompas.com - 09/01/2020, 20:28 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan ada sejumlah kendala yang menyebabkan realisasi lifting migas 2019 tak capai target.

Realisasi lifting migas tahun 2019 hanya sebesar 1,806 juta barel setara minyak, atau setara dengan 90,5 persen dari target APBN 2019.

Dwi menyebut ada beberapa insiden yang menyebabkan realisasi lifting minyak berkurang. Pada 2019, lifting minyak hanya 746 ribu barel per hari.

"Kebocoran pipa (Exxon Mobil Cepu Limited di Cepu)," ujarnya di Kantor SKK Migas, Jakarta, Kamis (8/1/2020).

Baca juga: Jokowi Kesal Harga Gas Industri Mahal, Ini Kata SKK Migas

Dwi menyebut kebocoran Exxon Mobil Cepu Limited di Cepu menyebabkan adanya penurunan lifting hingga 2.100 barel per hari.

Selain itu ada juga permasalahan kelistrikan di PHE OSES unplanned shut down 46 Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS), isu H2S Spike HCML, hingga kebakaran hutan Riau mengurangi produksi minyak Chevron Pacific Indonensia.

Belum lagi terdapat insiden contailment gas yang berdampak munculnya kondensat di Join Operating Body Pertamina Medco Tomori Sulawesi, PEP, ENI, dan terjadi offtaker terhadap 15 KKKS.

Insiden tersebut berdampak dengan berkurangnya produksi lifting minyak hingga 1.400 barel per hari.

"Ada beberapa offtaker yang membagikan kargonya terpaksa melakukan payment," kata Dwi.

Baca juga: Luhut soal Penurunan Lifting Migas: Kita Punya Data 1,6 Miliar Barrel...

Kemudian juga terjadi revisi amdal ExxonMobil Cepu Limited yang mengurangi lifting minyak hingga 500 barel per hari. Lalu insiden proyek YY blok yang mengurangi lifting hingga 400 barel per hari.

Sementara untuk realisasi lifting gas sepanjang 2019 mencapai 5.934 per juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Padahal, Dwi menyebutkan lifting gas sepanjang tahun lalu berpotensi mencapai 6.000 MMSCFD.

Akan tetapi diakibatkan adanya gas yang belum terserap maka lifting gas 2019 belum mampu mencapai potensi tersebut.

"Itu disebabkan curtailment pembatalan pembelian gas, belum terjual," ucap Dwi.

Baca juga: Beda dengan Susi, Edhy Hibahkan 7 Kapal Maling Ikan untuk Nelayan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com