JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus pembobolan rekening nasabah bank yang diduga melalui pencurian informasi dari kartu kredit dan debit atau skimming, kembali mencuat. Padahal bank-bank sudah membuat kartu ATM microchip yang diklaim aman.
Lantas kenapa skimming masih bisa terjadi kepada kartu ATM chip?
Pakar teknologi Ruby Zukri Alamsyah mengatakan, kartu ATM saat ini masih memiliki kelemahan. Kartu ATM masih menggunakan dua layer, magnetik stripe di belakang kartu dan chip di bagian depannya.
Baca juga: BRI Investigasi Hilangnya Dana di Rekening Nasabah
"Kartu-kartu ATM yang sudah menggunakan magnetic chip itu coba perhatikan saja masih sangat jarang yang chip only. Masih double layer, ada chip, ada magnetik stripe," ujarnya kepada Kompas.com, Jakarta, Jumat (24/1/2020).
Ruby menuturkan, skimming bisa terjadi terhadap kartu ATM yang masih menggunakan magnetik stripe meskipun kartu tersebut sudah menggunakan chip sekalipun.
"Kalau pertanyaan sudah pakai magnetik chip tapi masih bisa bobol ya, ya magnetik stripe-nya masih juga nempel. Itu percuma saja. Jadi yang dibobol bukan magnetik chip-nya, tapi magnetik stripe-nya karena dua-duanya ada," ucapnya.
Baca juga: BRI Imbau Pemilik Kartu Kredit Gunakan PIN
Ia menduga masih adanya kartu ATM chip yang menggunakan magnetik stripe lantaran masih banyak merchant-merchant yang belum memiliki mesin Electronic Data Capture (EDC) yang bisa membaca chip.
Mesin EDC merupakan mesin untuk transaksi debit yang biasanya ada di toko-toko perbelanjaan.
"Jadi ada merchant-merchant yang EDC-nya belum support chip berarti dia enggak bisa menggunakan kartu itu," kata dia.
Baca juga: BRI Imbau Pemilik Kartu Kredit Gunakan PIN
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.