Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah Corona, 3.000 Wisatawan Asal China Tertahan di Bali

Kompas.com - 06/02/2020, 05:43 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Bali mengatakan masih ada sekitar 3.000 wisatawan mancanegara (wisman) asal China yang menetap di Bali hingga Rabu (5/2/2020).

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengatakan, wisatawan Bali yang menetap itu umumnya tidak mengetahui informasi soal penutupan penerbangan dari/ke China oleh pemerintah sejak Rabu (5/2/2020) pukul 00.00 WIB.

"Mereka tidak tahu bahwa ada pengumuman penutupan penerbangan. Jadi ndak bisa (pulang) mereka," kata pria yang kerap disapa Cok Ace itu kepada Kompas.com, Rabu (5/2/2020).

Baca juga: BPS soal Virus Corona: Kita Perlu Antisipasi

Selain tidak tahu informasi, Cok Ace bilang wisman China banyak yang meneruskan liburannya di Bali karena takut pulang ke kampung halaman. Namun, mereka kerap terbentur masa berlaku visa.

Untungnya, kata Cok Ace, pemerintah melalui Kementerian hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) RI memperbolehkan wisman untuk memperpanjang masa berlaku visa. Mengingat, saat ini belum ada lagi penerbangan ke China.

"Jadi sedikit membantu kami juga di sini. Artinya ada wisatawan China yang stay di Bali (pendapatan sektor pariwisata bertambah)," ungkap dia.

Untuk menjamin keselamatan dan kesehatan masyarakat setempat, Pemprov Bali terus mengawasi wisman China yang belum genap 14 hari di Bali, karena masih berpotensi membawa virus corona karena masa inkubasi virus sekitar 7-14 hari.

Data turis tersebut diperoleh dari masing-masing agen perjalanan yang membawa wisman tersebut ke Bali.

"Walaupun kita punya alat thermo scanner di airport, itu belum menjamin orang itu betul-betul tidak membawa virus. Jadi tamu-tamu China yang datang belum 14 hari itu masih dalam pengawasan kami," terang Cok Ace.

Bila terdeteksi virus, Cok Ace berkata pihaknya telah menyiapkan langkah khusus. Apalagi Bali memiliki tempat karantina dan perawatan medis yang lebih baik.

"Bahkan Timor Leste pun meminjam karantina Bali untuk mahasiswanya 17 orang di China, tapi kami menolak. Kalau terjadi pemerintah di sini (punya peralatan medis) cukup lengkap untuk menangani hal-hal tersebut. Tapi ya mudah-mudahan tidak terjadi," harapnya.

Sebagai informasi, virus pneumonia mematikan alias virus corona pertama kali menyebar di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China. Hingga Selasa malam waktu setempat, setidaknya sudah ada 490 orang kehilangan nyawa dengan 24.324 kasus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com