Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'aruf Amin Minta Pengembang Perhatikan Air Bersih dan Sanitasi

Kompas.com - 15/02/2020, 16:10 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden (Wapres) Ma'aruf Amin berkesempatan gelaran Indonesia Property Expo (IPEX) 2020 yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat.

Dalam pidatonya Ma'aruf menekankan kepada para pengembang perumahan untuk memperhatikan ketersediaan sistem air bersih dan sanitasi yang dikelola ketika rumah atau properti lainnya yang ingin dijual.

"Saya minta kepada para pengembang perumahan baik masyarakat yang berpenghasilan rendah (MBR) ataupun tidak yang berpenghasilan rendah (Non MBR) harus disediakan air bersih dan sistem sanitasi yang baik," ujarnya saat memberikan kata sambutan di acara IPEX, Jakarta, Sabtu (15/2/2020).

Baca juga: Sandiaga Apresiasi Perekonomian 100 Hari Pemerintah Jokowi-Ma'ruf

Menurutnya melalui ketersediaan air bersih dan sanitasi yang baik dapat mempengaruhi menurunnya risiko stunting dan kebaikan generasi selanjutnya.

Saat ini stunting di Indonesia berada di angka 27 persen lebih dan pemerintah menargetkan angka stunting menurun menjadi 14 persen.

"Targetnya cukup ambisius, makanya saya minta ke BTN jangan mencairkan kredit sebelum air dan sanitasi berfungsi dengan baik," tegasnya.

Ma'aruf juga mengapresiasi seluruh pihak, baik para pengembang perumahan atau developer dan kepada BTN yang telah berkontribusi dalam penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) kepada masyarakat.

"Kita bersyukur capaian program satu juta rumah dalam dua tahun terakhir yaitu tahun 2018 dan tahun 2019 sudha mencapai angka diatas 1 juta unit, namun demikian kita tidak boleh cepat berpuas diri karena capaian tersebut masih perlu ditingkatkan," pungkasnya.

Perlu untuk diketahui IPEX ini digelar oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mulai 15 - 23 Februari 2020 di JCC, Jakarta Pusat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com