Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kredit Kendaraan Bermotor Bisa Terdampak Virus Corona

Kompas.com - 20/02/2020, 08:30 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Penyebaran virus corona saat ini memang sudah berangsur berkurang. Namun selanjutnya yang harus diwaspadai adalah dampaknya terhadap ekonomi, termasuk pembelian kendaraan bermotor secara kredit.

Margono Tanuwijaya, Presiden Direktur PT Federal International Finance (FIF Group) mengatakan kredit kendaraan bermotor bisa semakin tertekan jika virus corona terus merebak.

"Februari ini kalau kita lihat tren-nya cukup baik, tapi yang kita harus lihat adalah dampak virus corona kalau enggak cepat selesai, bisa berdampak," kata Margono di Tangerang, Rabu (19/2/2020).

Baca juga: YLKI soal DP 0 Persen Kredit Kendaraan: OJK Dibiayai Industri Finansial, Bagaimana Bisa Objektif?

 

Adapun masalah pasokan suku cadang dari China akan berpengaruh terhadap kendaraan-kendaraan yang akan dirakit di Indonesia. Sehingga jika konsumen ingin membeli kendaraan, dan stok kendaraan tidak ready, ini akan berdampak.

"Januari ini di FIF Grup masih stabil. Kredit yang kami salurkan di Januari kalau dibandingkan dengan Februari itu sedikit lebih rendah 10 persenan. Ya mungkin itu karena (Januari) hari liburnya lebih banyak," jelasnya.

Margono mengatakan, pembelian kendaraan sepeda motor dengan cara kredit tercatat cukup tinggi di Indonesia antara 45 persen sampai 80 persen. Hanya saja yang tercatat cuma 65 persen sampai 67 persen.

Hal ini menurutnya, karena konsumen yang beli cash bisa saja menggunakan pendanaan dari perusahaan multifinance lain seperti BPR atau Koperasi. Sehingga tidak tercatat sebagai pembelian kredit di FIF Grup.

"Kalau cash itu kan macam-macam, kadang kustomernya bisa ambil pinjaman dari BPR atau koperasi, tapi pembeliannya cash. Nah, yang tercatat di dealer itu 67 persen," jelasnya.

Sementara untuk untuk pembelian mobil secara kredit, cukup rendah yakni kisaran 40 persen sampai 50 persen. Hal ini mengingat pangsa pasar kredit mobil adalah kalangan menengah ke atas.

"Tapi kan pembeli mobil ini kelas tinggi jadi kalaupun ada kredit tidak banyak. 50 persen atau 60 persen cash," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com