Maskapai lain berpendapat, negara seharusnya tidak menopang perusahaan yang gagal. Juru kampanye lingkungan berpendapat, setiap langkah yang pemerintah ambil untuk mengurangi biaya penerbangan tidak sesuai dengan tujuan pemerintah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
Adapun kesepakatan penyelamatan pada Januari lalu meliputi pemberian pinjaman potensial untuk Flybe, menangguhkan pajaknya, dan peninjauan aturan pajak penerbangan lokal.
Hal tersebut juga merupakan rencana Borish Johnson untuk meningkatkan koneksi penerbangan di wilayah Inggris Raya. Tanpa Flybe, beberapa bandara regional seperti Exeter, Birmingham, dan Southampton akan memiliki koneksi yang jauh lebih buruk.
Stobart dan Virgin Atlantic mengatakan, mereka sangat kecewa dengan keputusan tersebut.
“Sedihnya, terlepas dari upaya semua pihak yang terlibat untuk mengubah maskapai ini, tidak terkecuali masyarakat Flybe, dampak COVID-19 pada perdagangan Flybe berarti bahwa konsorsium tidak lagi dapat berkomitmen untuk melanjutkan dukungan keuangan,” kata mereka.
Bangkrutnya Flybe menambah deretan maskapai besar Inggris yang bangkrut dalam 6 bulan terakhir setelah perusahaan Thomas Cook ambruk pada September lalu.
Baca juga: Cerita Garuda yang Pernah Nyaris Bangkrut