Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir Angkat Anak Buahnya di Inasgoc Jadi Direksi AP I

Kompas.com - 13/03/2020, 17:10 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merombak jajaran direksi PT Angkasa Pura I.

Mantan Ketua Inasgoc itu mengangkat Andy Saleh Bratamihardja, Dendi Tegar Danianto, dan Israwadi masuk ke jajaran direksi PT AP I.

Dendi Tegar Danianto diangkat menjadi Direktur Pengembangan Usaha menggantikan Sardjono Jhony Tjitrokusumo. Lalu, Andy Saleh Bratamihardja diangkat menjadi Direktur Keuangan menggantikan Novrihandri.

Baca juga: Erick Thohir: Mari Sama-sama Hadapi Corona Tanpa Panik dan Saling Menyalahkan

Kemudian, Israwadi diangkat menjadi Direktur Kepatuhan, Aset, dan Pengadaan.

“Bergabungnya tiga orang tersebut tentu dapat membantu perusahaan yang sedang menghadapi tantangan besar tahun ini yaitu tuntutan untuk tetap tumbuh di tengah kondisi penurunan trafik penumpang akibat kondisi force majeur pandemi Covid-19," ujar Direktur Utama PT AP I Faik Fahmi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (13/3/2020).

Faik pun menambahkan, pada tahun ini perseroannya akan mengembangkan tujuh bandara yang dikelolanya.

“Strategi cost leadership dan revenue enhancement dari potensi pendapatan selain aeronautika yang mulai digencarkan perusahaan saat ini membutuhkan masukan dari tiga direktur baru ini yang memiliki pengalaman yang mumpuni di bidangnya masing-masing," kata Faik.

Baca juga: Sidak ke Gambir, Erick Thohir: Bukan untuk Pencitraan

Sebelum menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Angkasa Pura I (Persero), Andy Saleh Bratamihardja telah malang melintang di sektor industri keuangan. Pada 2018 hingga 2020, Andy Bratamihardja menjabat sebagai Direktur Utama Mandiri Sekuritas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com