Singapura akan bekerja sama dengan hotel, asrama, unit perumahan publik, dan apartemen pribadi untuk menawarkan pilihan yang terjangkau.
"Pemerintah sedang mencari jalan untuk memberikan dukungan keuangan bagi perusahaan yang perlu segera mengakomodasi pekerja mereka yang terkena dampak," kata Kementerian Tenaga Kerja dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Imbas Corona, Pertumbuhan Ekonomi Singapura Diprediksi Cuma 0,6 Persen
"Kami akan memprioritaskan kebutuhan perusahaan yang menyediakan layanan penting, seperti perawatan kesehatan, keamanan, pembersihan, pengelolaan limbah, manajemen fasilitas, logistik, dan transportasi.”
Cut-off juga mengancam untuk memukul pasokan makanan di Singapura, yang bergantung pada Malaysia untuk sejumlah besar buah-buahan dan sayuran. Namun, pejabat Singapura pada hari Senin meyakinkan warga kota bahwa mereka tidak akan kehabisan makanan dan persediaan karena konsumen bergegas untuk menumpuk bahan makanan.
"Meskipun itu tak terduga dan belum pernah terjadi sebelumnya, saya kira kita hanya harus menunggu dan menilai mengingat itu hanya selama dua minggu, dan harus ada persediaan makanan yang cukup untuk menutupi periode itu," kata Selena Ling, kepala penelitian dan strategi di Oversea Chinese Banking Corp di Singapura, dalam sebuah e-mail kepada Bloomberg.
Ling memperkirakan bakal terjadi kontraksi 0,9 persen year-on-year untuk pertumbuhan PDB kuartal pertama Singapura.
"Akan tetapi, risikonya adalah kontraksi akan terjadi juga pada kuartal kedua."
Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Lockdown Malaysia berlaku hari ini, Singapura kalang kabut
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.