Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Anggaran Penanganan Corona Anies, RK, Ganjar, dan Khofifah

Kompas.com - 07/04/2020, 09:18 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pasien positif kasus virus corona (Covid-19) terus meningkat dari hari ke hari. Data terbaru, Selasa (7/4/2020), tercatat ada 2.491 kasus dengan jumlah pasien dirawat sebanyak 2.090, pasien meninggal 209, dan pasien sembuh 192.

Selain langkah penanggulangan yang dilakukan pemerintah pusat, pemerintaah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota, juga berperan aktif melakukan upaya pembatasan maupun penanganan dampak dari wabah virus corona.

Setiap pemerintah daerah masing-masing mengalokasikan anggaran penanganan Covid-19 dari APBD-nya. Anggaran daerah yang relatif cukup besar disumbang dari pemerintah provinsi di Pulau Jawa, mengingat APBD wilayah tersebut rata-rata lebih besar secara nasional.

Berikut perbandingan anggaran penanganan Covid-19 antara DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur:

Baca juga: Kembali Keluarkan Stimulus Rp 57 Triliun, Singapura Subsidi Gaji Pekerja

1. Pemprov DKI Jakarta

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyatakan pemerintah daerahnya mengalokasikan anggaran sebesar Rp 3,032 triliun untuk pencegahan wabah virus corona di wilayahnya.

Menurut mantan Mendikbud ini, anggaran ini bisa saja ditambah sesuai kebutuhan dengan melihat situasi dan kondisi di mana masa darurat berlaku sampai Mei 2020.

"Secara umum banyak dukungannya, jadi Bazis Baznas di Jakarta sekarang menerima banyak bantuan. Kami di DKI kita sudah mengalokasikan pada saat ini yang sudah dialokasikan sampai Mei sebesar Rp 3,032 triliun. Jadi per hari ini ada Rp 1,032 triliun ditambah Rp 2 triliun. Jadi sudah ada Rp 3 triliun yang dialokasikan Covid," jelas Anies, Kamis (2/4/2020).

Selain realokasi anggaran yang sudah ada, Pemprov DKI masih menunggu dana bagi hasil dari pemerintah pusat sebesar Rp 5,1 triliun yang kemungkinan juga bisa dialihkan sebagai dana penanggulangan Covid-19.

"Saat ratas kami sampaikan ada dana bagi hasil yang perlu segera dieksekusi karena itu akan membantu. Piutang Kemenkeu ke Jakarta Rp 6,4 triliun jadi Rp 5,1 triliun. Ada dana bagi hasil tahun ini di kuartal kedua sebesar Rp 2,4 triliun kami harap itu bisa segera dicairkan," terang Anies.

Baca juga: Pemprov DKI Alokasikan Anggaran Rp 3 Triliun untuk Penanggulangan Corona

2. Pemprov Jawa Timur

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengungkapkan kalau daerahnya mengalokasikan anggaran penanganan Covid-19 sebesar Rp 2,3 triliun. Menurut dia, dalam realokasi anggaran itu, ada beberapa pos pengeluaran yang terpaksa dipangkas.

 

"Dari realokasi anggaran dan refocusing anggaran di Pemprov Jatim terkumpul Rp 2,3 triliun untuk penanganan Covid-19, setara 6,8 persen anggaran APBD Jatim 2020," kata Khofifah, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (3/4/2020).

Beberapa anggaran yang dipotong antara lain pos perjalanan dinas para pejabat Pemprov Jatim dan anggota DPRD Jatim. Selain penanganan Covid-19, anggaran tersebut juga digunakan untuk mengurangi dampak ekonomi dari wabah yang pertamakali ditemukan di Kota Wuhan China tersebut.

Selain melakukan realokasi anggaran, Khofifah juga meminta para bupati dan wali kota di Jawa Timur untuk melakukan hal yang sama agar penyebaran virus corona di provinsinya bisa dibatasi.

Baca juga: Anggaran Penanganan Wabah Covid-19 di Jatim Rp 2,3 Triliun

3. Pemprov Jawa Tengah

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menegaskan pihaknya telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 1,4 triliun untuk penanggulangan virus corona di wilayahnya. Ganjar menyebut banyak anggaran belanja yang dipangkas dan dialihkan untuk penanganan Covid-19.

"Setelah kita kalkulasi rinci, (anggaran Pandemic Respon) kita butuh Rp 1,4 triliun minimal dan itu harus ada. Tidak boleh turun dari situ," kata Ganjar dalam keterangannya, Minggu (29/3/2020).

Dia menjelaskan, anggaran sebesar itu tak semuanya diperuntukkan untuk penanganan langsung Covid-19. Sebagian dialihkan untuk jaring pengaman, khususnya bagi warga kurang mampu yang terdampak secara ekonomi dari virus corona.

Sebagai satu contoh, Pemprov Jateng akan memberikan bantuan langsung tunai untuk 1,8 juta warga yang belum terdata dalam Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan kelompok risiko rentan.

"Kita sedang menyiapkan seluruh skenario yang ada di Jawa Tengah. Terus kita minta untuk membicarakan secara detail dan kita sudah punya rancangannya," katanya.

Baca juga: Selama Pandemi Corona, Warga Jateng Bakal Terima Bantuan

4. Pemprov Jawa Barat

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK), menyatakan pemerintah daerahnya menyiapkan anggaran sebesar Rp 16 triliun untuk mengatasi virus corona. Anggaran sebesar itu lebih banyak tersedot untuk mengurangi dampak ekonomi dari virus tersebut.

 

Selain itu, menurut dia, sebagian anggaran sebenarnya merupakan alokasi dari pemerintah pusat, sehingga tak seluruhnya berasal dari realokasi APBD Jawa Barat. Beberapa program yang dilakukan dalam rangka pengurangan dampak ekonomi antara lain Program Keluarga Harapan (PKH) dan beberapa proyek padat karya yang melibatkan langsung masyarakat.

(Sumber: KOMPAS.com/Riska Farasonalia, Achmad Faizal, Ryana Aryadita Umasugi | Editor: Dony Aprian, Robertus Belarminus, Jessi Carina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Whats New
Simak 5 Tips Raih 'Cuan' dari Bisnis Tambahan

Simak 5 Tips Raih "Cuan" dari Bisnis Tambahan

Whats New
Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Whats New
Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Whats New
Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Whats New
Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Whats New
[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

Whats New
Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com