KOMPAS.com – Wabah coronavirus disease 2019 (Covid-19) bukan hanya berdampak pada bidang kesehatan, namun juga perekonomian secara global.
Meski begitu, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan sektor pertanian di Indonesia haruslah tetap produktif dan tak terpengaruh wabah Covid-19.
Hal itu dibuktikan Mentan dengan melepas ekspor komoditas pertanian kacang mete, olahan minyak Cashew Nut Shell Liquid (CNSL), dedek gandum, merica, dan cengkeh dari Salodong Makassar, Rabu (22/4/2020).
“Hari ini kami melepas ekspor lima kontainer mete ke Eropa dan Amerika, serta pelet ke China dengan total nilai Rp 23,7 miliar,” kata Syahrul, seperti dalam keterangan tertulisnya.
Hal tersebut sebagai bentuk nyata dukungan sektor pertanian terhadap perekonomian saat ini.
Baca juga: Mentan: Ekspor Pertanian Saat Pandemi Covid-19 Harus Meningkat
“Mete lebih banyak dikerjakan dengan padat karya, bahkan hingga 1.200 orang. Di situlah posisi kami. Aktivitas pertanian tidak boleh berhenti, dan harus tetap memperhatikan kesehatan,” kata Syahrul.
Lebih detail Manajer Ekspor Impor PT Comextra Majora Agung Wisnu Broto mengatakan, dalam sebulan pihaknya dapat mengirim lima puluh kontainer kacang mete ke berbagai negara.
“Isi per kontainer rata-rata 16 ton. Kalau minyak CNSL hasil olahan kulit mete per harinya sekitar 21 ton per kontainer. Dikirim ke China, Amerika, India, dan Korea untuk kebutuhan bahan bakar non fosil,” kata Agung.
Baca juga: Panen di Masa Covid-19 Harus Dilakukan, Mentan Minta Petani Tetap Waspada
Syahrul pun terus mendukung pengembangan komoditas mete di wilayah Sulawesi, Nusa tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
“Mete ini hanya kita yang punya. Harus terus dikembangkan. Lahan-lahan mete harus diperkuat lagi hingga 6 juta pohon,” kata Syahrul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.