Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Jitu Dongkrak Omzet Bisnis yang Terjun Bebas Akibat Corona

Kompas.com - 26/04/2020, 11:18 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Orderan sepi dan omzet turun akibat wabah corona, inilah situasi yang sedang dihadapi para pelaku usaha di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Bisnis terseok-seok, bahkan sudah ada yang gulung tikar.

Begitulah keadaan saat ini. Ekonomi sedang terguncang. Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) hingga pengusaha besar mencoba tetap survive. Bisa bertahan di tengah badai COVID-19 saja sudah bersyukur. Tentunya dengan mengerahkan segala jurus agar tidak tergilas dampak pandemi global tersebut.

Salah satu cara untuk mendongkrak kembali omzet adalah dengan strategi pemasaran digital. Menggunakan kekuatan teknologi, seperti internet dan pengaruh sosial media untuk bangkit meningkatkan penjualan.

Pemasaran digital atau bahasa kerennya digital marketing semakin banyak dipakai perusahaan untuk mengenalkan, mempromosikan, hingga menjual barang atau jasa. Pemasaran lewat digital seperti ini jauh lebih mudah, murah, dan praktis ketimbang melalui cara-cara konvensional.

Walaupun cara konvensional tidak ditinggalkan, namun porsinya sedikit berkurang. Tergantikan dengan strategi digital marketing. Saat ini, ada banyak pilihan wadah digital marketing yang dapat Anda gunakan sesuai kebutuhan bisnis, khususnya bagi pelaku usaha UMKM.

Apa saja itu? Berikut penjelasannya seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Google My Business

UMKM tak perlu berkecil hati. Meningkatkan omzet penjualan dapat Anda lakukan lewat Google My Business. Platform yang bisa diakses secara gratis para pelaku usaha untuk mempromosikan profil bisnis dan website bisnis Anda di mesin pencarian Google dan Google Maps.

Jika sudah memiliki akun Google My Business, Anda dapat melihat dan terhubung dengan konsumen. Anda dapat menggunakannya untuk keperluan bisnis secara online, seperti menanggapi komentar konsumen, posting foto produk, menawarkan promo produk, dan sebagainya.

Platform ini akan membantu konsumen menemukan bisnis Anda dengan mudah. Dengan begitu, Anda dapat menjangkau dan menarik lebih banyak konsumen, serta mendorong penjualan. Sudah mudah, praktis, gratis pula.

2. Sosial Media

Bicara mengenai digital marketing, tidak terlepas dari kehadiran sosial media. Saat ini, pengaruh sosial media sangat besar, termasuk untuk urusan bisnis. Sebut saja Facebook, Twitter, Instagram, dan YouTube yang banyak dipakai untuk promosi maupun menjual produk.

Bisa secara langsung ataupun menggunakan jasa endorse dari artis, selebgram, influencer, youtuber, blogger, dan lainnya. Perusahaan memanfaatkan basis pengikut atau followers mereka untuk beriklan.

Memakai jasa endorse tentu saja perlu kocek lebih besar. Maklum ada tarif yang harus dibayar untuk sekali posting. Misalnya tarif iklan di IG Story, IG TV, di feed berbeda. Belum lagi menggunakan jasa public figure terkenal jauh lebih mahal ketimbang yang masih meniti karier. Pilihan tergantung Anda.

Namun untuk Anda yang bujet iklan atau promosinya minim, lebih baik buat saja akun toko online di sosial media.

Lengkapi akun tersebut dengan produk jualan Anda, deskripsi yang jelas seperti harga, bahan atau material, kontak yang bisa dihubungi, dan informasi penting lainnya. Sisipkan pula konten-konten menarik di luar jualan, agar tidak monoton.

Baca Juga: 7 Peluang Usaha Dengan Modal di Bawah Rp 500.000

3. Jualan lewat e-Commerce

Pemasaran digital efektif lainnya di zaman now, adalah melalui e-commerce. Contohnya Bukalapak, Tokopedia, Shoppee, Lazada, Blibli, dan masih banyak marketplace lainnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com