JAKARTA, KOMPAS.com - Ketika teknologi dan jaringan internet semakin berkembang maju, banyak sektor bisnis yang terdisrupsi. Sebagian bisa menyesuaikan dengan zaman, sebagian lagi semakin tertinggal dan akhirnya tak bisa bertahan.
Sektor transportasi seperti kemunculan ojek dan taksi online di Indonesia seringkali salah satu yang paling menyita perhatian dan dijadikan tolak ukur disrupsi bisnis.
Bidang usaha lain di Indonesia yang tak luput dari disrupsi yakni bidang pendidikan. Lanskap bisnis dalam urusan kegiatan belajar mengajar ini juga mulai harus menyesuaikan dengan masifnya penetrasi teknologi, seperti kehadiran Ruangguru dan aplikasi pendidikan lain yang dikembangkan beberapa startup.
Munculnya sejumlah platform belajar online seperti Ruangguru, dinilai banyak pihak, membuat banyak usaha bimbingan belajar (bimbel) dan les privat yang sebagian besar dijalankan sebagai usaha sampingan profesi guru ini tersaingi.
Baca juga: Pendiri Ruangguru Beberkan Aliran Dana Rp 5,6 Triliun Kartu Prakerja
Iman Usman, Co-Founder dan Chief of Product and Partnership (CPO) Ruangguru, tak sepakat jika platform seperti yang dirintis perusahaannya malah menggusur pekerjaan para guru bimbel dan les privat.
"Justru dengan platform ruangles, (guru les) bisa terbantu. Karena jadi membukakan akses bagi mereka ke market (di luar sebatas kenalan saja)," terang Iman seperti dikutip dari akun Instagramnya, Minggu (26/4/2020).
Menurut dia, meski menyasar konsumen yang sama yakni pelajar, platform pembelajaran online tak serta merta menggeser keberadaan bisnis bimbel dan les yang dijalankan secara konvensional.
"Sementara platform Ruangbelajar sifatnya adalah pelengkap, dan justru kalau dari profil pengguna Ruangguru, mayoritas pengguna Ruangguru itu justru nggak pernah les seumur hidupnya," kata Iman.
Baca juga: Menelusuri Pemilik Saham Ruangguru Pte Ltd Singapura yang Diklaim Milik Belva
Dirinya menampik jika banyak guru les privat dan bimbel yang kehilangan sumber pendapatannya karena kemunculan platform-platform pembelajaran berbasis online.
"Jadi nggak ngambil jatah kerjaannya siapa-siapa," tegas Iman.
Ruangguru adalah perusahaan teknologi di Indonesia yang berfokus pada layanan berbasis pendidikan. Ruangguru mengembangkan berbagai layanan belajar berbasis teknologi, termasuk layanan kelas virtual.
lalu platform ujian online, video belajar berlangganan, marketplace les privat, serta konten-konten pendidikan lainnya yang bisa diakses melalui web dan aplikasi Ruangguru.
Iman mulai merintis startup Ruangguru pada tahun 2014 bersama rekannya Belva Devara. Ruangguru merupakan aplikasi yang memungkinkan murid dan guru privat berinteraksi secara daring tanpa tatap muka. Terbentuknya Ruangguru dilandasi kesulitan Iman beserta Belva dalam mencari guru les privat yang berkualitas.
Di tengah kebimbangan tersebut, Iman dan Belva berdiskusi hingga muncul ide untuk mendirikan usaha rintisan yang dapat menampung guru les privat di seluruh Indonesia.
Baca juga: Bantah Ruangguru Milik Singapura, Belva Devara: Semuanya Punya Saya!
Mereka berpandangan bahwa murid berhak untuk memilih guru les privat terbaik yang sesuai dengan karakteristik serta kebutuhan setiap murid.
Kehadiran Ruangguru diharapkan dapat memudahkan masyarakat dalam memperoleh pendidikan tambahan di luar jam sekolah tanpa perlu memikirkan sekat waktu, tempat, atau kemacetan lalu lintas yang lazim terjadi di kota-kota besar Tanah Air.
Saat ini, jumlah guru les privat yang bergabung dalam Ruangguru mencapai lebih dari 47.000 orang dengan mayoritas berada di Pulau Jawa dan Bali. Komisi dari pembayaran sebesar 20 persen tarif per jam.
Sejak berdiri pada 2014, Ruangguru telah berhasil mendapatkan suntikan modal dari investor asing, seperti East Ventures dan Venturra Capital.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.