Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sektor Mana yang Paling Cepat Bangkit Saat New Normal? Ini Kata Sandiaga

Kompas.com - 23/05/2020, 18:27 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengusaha Sandiaga Uno mengungkapkan sektor usaha yang paling cepat bangkit di tengah konsep normal yang baru atau new normal akibat pandemi virus corona (Covid-19).

Sandiaga mengatakan, sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor yang bakal cepat bangkit dan beradaptasi dengan new normal. Sebab menurut dia, UMKM bisa dengan cepat mengadaptasi digitalisasi dari berbagai aspek bisnisnya.

"Jadi bukan hanya dengan jualan online saja, tetapi semua aspek bisnis prosesnya masuk ke proses digital, mereka bisa survive dengan membangun ekosistem digital," jelas Sandiaga dalam sebuah dikusi melalui video conference, Jumat (22/5/2020) malam.

Baca juga: Menurut Sandiaga Uno, Begini Seharusnya Tahapan New Normal Dilakukan

Lebih lanjut dia menjelaskan, UMKM yang bisa dengan cepat beradaptasi adalah sektor konsumsi dan lebih kerucut lagi di sektor pangan. Pasalnya, pangan masuk dalma kategori sektor yang berbasis kebutuhan dasar.

Menurut Sandiaga, sektor tersebut bakal bisa cepat bangkit, namun dengan dukungan dari otoritas terkait.

"Kalau menurut saya di sektor konsumsi kemudian kalau dikerucutkan lagi di pangan karena ini akan menjadi suatu sektor yang akan cepat rebound," jelas Sandiaga.

Sebelumnya, Sandiaga sempat mengatakan di masa-masa krisis seperti saat ini, pemerintah Indonesia berada di dalam kondisi yang sulit. Berbagai kebijakan yang diambil bagaikan buah simalakama.

Pasalnya, dengan pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kegiatan sosial ekonomi masyarakat terhenti, yang mengorbankan banyak lapangan kerja serta UMKM.

Baca juga: Sandiaga: Ekonomi Bisa Dinego, Nyawa Rakyat Tak Ada Ruang Perdebatan!

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com