Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkop Minta Koperasi Produksi Susu Sapi Ajukan Keringanan Kredit

Kompas.com - 28/06/2020, 12:19 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki melakukan sosialisasi restrukturisasi kredit bagi Koperasi Produksi Susu dan Peternakan Sapi Perah (KPS) Bogor, di Kawasan Usaha Peternak Sapi Perah, Desa Pemijahan, Kecamatan Pemijahan, Kabupaten Bogor, Sabtu, (27/06/2020).

Dalam kesempatan tersebut, Teten menyebut dampak pandemi Covid-19 membuat banyak pelaku UMKM tedampak yang kesulitan mengembangkan usahanya.

Oleh karena itu, kelonggaran atau relaksasi pembayaran, berupa restrukturisasi pinjaman/pembiayaan kepada mitra penerima dana bergulir program pembiayaan Kemenkop UKM diharapkan mampu membantu UKM di masa sulit ini.

Baca juga: Kemenkop UKM Minta Kemenkeu Salurkan Bansos untuk UMKM Terdampak Covid-19

"KPS Bogor ini kita masukkan ke program restrukturisasi pinjaman dan pembiayaan. Katanya mereka sekarang sedang kesulitan membayar sisa cicilan yang jumlahnya Rp 1,9 miliar lagi. Makanya, beban sisa cicilannya bisa ditunda setahun, atau tidak mesti dibayarkan dulu, agar mereka bisa menghidupkan usahanya dan menyejahterakan para angotanya," kata Teten melalui siaran pers Minggu (28/6/2020).

Sebagai salah satu mitra penerima dana bergulir yang usahanya mendapat restrukturisasi pembiayaan dampak penyebaran Covid-19, KPS Bogor telah mendapatkan pinjaman sebanyak 2 kali.

Pinjaman pertama telah lunas, dan kini pinjaman kedua yang diterima tahun 2016, sebesar Rp 5 miliar, mendapat fasilitas restrukturisasi karena memiliki track record pembayaran lancar.

"Nah, setelah hidup kembali, kita berkomitmen untuk meningkatkan usahanya dengan mengabulkan pinjaman baru secara bertahap," tambah Teten.

Baca juga: Menkop Teten Sebut Serapan KUR Masih Kecil, Ini Sebabnya

Teten juga meminta pemerintah daerah membatu kelancaran pelaku koperasi dan UKM di wilayahnya, salah satunya di kawasan produksi susu dan peternakan sapi perah. Misalkan saja dengan mendirikan atau memperbaiki fasilitas infrastruktur jalan.

"Mudah-mudahan program ini bisa membantu membangkitkan koperasi dan UKM di Indonesia. Nah, kita punya LPDB yang permodalannya Insyaallah akan diperbesar. Semoga nanti bisa membantu memulihkan para pelaku koperasi dan UKM agar tetap bertahan menjalankan bisnisnya," jelasnya.

Sementara itu, Ketua KPS Bogor Zamroni Burhan mengatakan, seluruh peternak sapi merasakan dampak Covid-19.

Misalnya saja rata-rata produksi susu yang dihasilkan sapi pada bulan Januari-Maret sebanyak 12 ton, namun dalam kondisi pandemi menyebabkan 1 jenis menu pakan berkurang yang berdampak pada turunnya produksi susu.

“Hal ini terlihat pada bulan April-Juni, produksi susu hanya mencapai 8 ton. Meskipun ada pakan sapi yang berupa ampas, namun kandungan proteinnya cukup tinggi dan berpengaruh pada volume susu yang dihasilkan sapi. Sampai sejauh ini, suplemen atau konsentrat tersebut belum ada penggantinya,” kata Zamroni.

Baca juga: Menkop Teten: UMKM Beromzet di Bawah Rp 4,8 Miliar Otomatis Bebas Pajak

Zamroni juga mengatakan, pendapatan peternak rata-rata per bulan adalah Rp10 juta dipotong dengan cicilan pinjaman sebesar Rp 3 juta sampai dengan Rp 4 juta.

Kondisi saat ini, membuat peternak menurun hingga Rp 5 juta per bulan.

Adanya restrukturisasi pinjaman dari LPDB-KUMKM selama 1 tahun berupa penangguhan pembayaran, diharapkan dapat menurunkan jumlah cicilan anggota, sehingga peternak dapat fokus melanjutkan usahanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com