Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementan Bakal Gandeng UI untuk Uji Klinis Produk Eucalyptus

Kompas.com - 06/07/2020, 17:22 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) bakal menggandeng Universitas Indonesia (UI) untuk melakukan uji klinis terhadap produk eucalyptus, buatan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan).

"Kami akan bekerja sama dengan fakultas Kedokteran UI untuk melukukan pengujian terkait dengan uji klinis untuk produk eucalyptus ini," ujar Kepala Balitbangtan Kementan Fadjry Jufry dalam konferensi pers di Kantor Balai Besar Penelitian Veteriner Kementan, Bogor, Senin (6/7/2020).

Kementan telah meluncurkan berbagai produk inovasi berbasis eucalyptus, salah satunya kalung eucalyptus yang menyita perhatian masyarakat.

Baca juga: Apa Bedanya Produk Eucalyptus Kementan dengan yang di Pasaran?

Namun, Fadjry memastikan produk kalung berbasis eucalyptus merupakan aromaterapi, bukan anti virus corona. Produk ini pun akan dipasarkan dengan izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai obat tradisional atau masuk dalam golongan jamu.

"Produk ini masuk dalam kategori jamu, dan registrasinya memang tidak harus uji klinis. Namun Kementan melanjutkan riset ini dan akan uji klinis," kata dia.

Ia mengatakan, Balitbangtan sendiri tidak punya wewenang dan kompetensi melakukan uji klinis. Oleh sebab itu, pihaknya akan bekerja sama dengan UI untuk mengembangkan pengujian.

"Diharapkan dengan UI kita bisa sama-sama tuntaskan hasil riset ini, tentu dengan melibatkan semua komponen anak bangsa. Maka saya ingin sampaikan kita enggak usah berpolemik, yang salah kita luruskan, sama-sama kita perbaiki," katanya.

Adapun selain berbentuk kalung, ada juga dalam kemasan roll on, inhaler, balsam, dan minyak aromaterapi. Pengujian produk-produk ini baru sampai tahap in vitro di laboratorium.

Baca juga: Menteri Edhy: Saya Tidak Peduli Akan Di-bully seperti Apa...

Fadjry mengklaim, hasil pengujian tahap ini menunjukkan eucalyptus memiliki aktivitas anti virus, baik terhadap virus influenza maupun virus corona, yakni gamma dan beta corona.

Bahan aktif utamanya, terdapat pada cineol-1,8 yang memiliki manfaat sebagai antimikroba dan antivirus melalui mekanisme M pro. M pro adalah main protease (3CLPro) dari virus corona yang menjadi target potensial dalam penghambatan replikasi virus corona.

Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran UI Prof Ari Fahrial menambahkan, eucalyptus memang bahan alam yang sudah digunakan sejak jaman dahulu secara turun-temurun untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan.

Baca juga: Kata Edhy Prabowo, Ini Sederet Manfaat Legalkan Alat Tangkap Cantrang

Pihaknya mengapresiasi inisiatif Kementan untuk mengembangkan produk berbasis eucalyptus. Namun, karena masih dalam pengujian in vitro maka perlu dikembangkan hingga pengujian klinis.

Dalam hal ini, UI akan terlibat dalam riset tersebut hingga dapat diketahui manfaat produk sebagai anti virus. Ari mengatakan, siap bekerja sama untuk melakukan riset lebih jauh baik ditingkat biomedical, identifikasi virus, dan riset-riset lainnya.

"Kami berharap dapat menjawab harapan dari pemerintah dan masyarakat yang begitu besar terhadap inovasi produk ini," katanya.

Baca juga: Pasarkan Produk Eucalyptus, Kementan Jajaki Kerja Sama dengan Jepang dan Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com