Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 di AS Meningkat, Harga Emas Menguat

Kompas.com - 07/07/2020, 07:34 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber Antara

CHICAGO, KOMPAS.com - Harga emas berjangka naik pada akhir perdagangan Senin (6/7/2020) waktu setempat (Selasa pagi WIB).

Kenaikan ini seiring dengan lonjakan kasus virus corona yang membuat permintaan terhadap aset aman (safe haven) meningkat.  Namun menguatnya pasar saham dan data sektor jasa AS yang positif membatasi kenaikan harga logam mulia ini.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, naik 3,5 dollar AS atau 0,2 persen, ditutup pada 1.793,50 dollar AS per ounce.

"Investor ragu bahwa pemulihan ini akan tetap bertahan karena kita semua mengharapkan kembali sehat... Dan kita mungkin memiliki pemulihan yang lebih lama, dan itu seharusnya mendukung harga emas," kata Edward Moya, analis pasar senior di broker OANDA.

Baca juga: Kembali Naik, Harga Emas Sentuh Rp 931.000 Per Gram

Dalam empat hari pertama Juli saja, 15 negara bagian AS telah melaporkan rekor peningkatan kasus baru Covid-19, sementara kasus terus meningkat di negara-negara termasuk India, Australia dan Meksiko.

Sementara saham-saham AS naik setelah pertumbuhan yang tak terduga di sektor jasa-jasa AS dan pada harapan pemulihan yang dipimpin China dari kemerosotan ekonomi yang disebabkan oleh wabah virus corona.

Data non-manufaktur dari Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan aktivitas industri jasa AS melonjak tajam pada Juni, hampir kembali ke level pra pandemi Covid-19.

Indeks non-manufaktur ISM melonjak menjadi 57,1 persen pada Juni dari 45,4 persen pada Mei, lebih baik dari yang diperkirakan dan menandai lompatan terbesar sejak penciptaan indeks pada 1997.

Para analis menghubungkan kenaikan dengan pembukaan kembali bisnis di seluruh Amerika Serikat, meskipun reli di sektor jasa ini mungkin berumur pendek karena kasus Covid-19 kembali meningkat.

"Risiko terbesar adalah jika data terus berkinerja lebih baik, yang mungkin akan menggagalkan beberapa permintaan untuk stimulus tambahan," tambah Moya.

Baca juga: 10 Negara Pemilik Emas Terbanyak di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?

Namun demikian para analis pasar menyebutkan, prospek emas tetap bullish alias dalam tren menguatkarena kasus Covid-19 meningkat di Amerika Serikat dan di seluruh dunia.

Harga emas telah meningkat 17,5 persen sepanjang tahun ini, didorong oleh langkah-langkah stimulus dan penurunan suku bunga oleh bank-bank sentral.

Sebagai informasi Akhir pekan lalu, emas berjangka turun tipis 2,70 dollar AS atau 0,15 persen menjadi 1.787,30 dollar AS per ounce.

Sebelumnya emas berjangka menguat 10,1 dolar AS atau 0,57 persen menjadi 1.790,00 dollar AS per ounce pada akhir perdagangan Kamis (2/7/2020), setelah jatuh 20,6 dollar AS atau 1,14 persen menjadi 1.779,90 dollar AS per ounce pada Rabu (1/7/2020).

Baca juga: Ingin Tahu Rincian Tagihan Listrik? Ini Cara Akses Invoice Tagihan PLN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com