Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lahan Hutan Lindung di Babel yang Rusak Bakal Diubah Jadi Tambak Udang

Kompas.com - 14/07/2020, 05:08 WIB
Heru Dahnur ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Pemprov Kepulauan Bangka Belitung mengidentifikasi ribuan hektar lahan di kawasan hutan lindung rusak akibat aktivitas penambangan timah.

Wakil Gubernur Abdul Fatah mengatakan, lahan yang rusak bakal direfungsionalisasikan sehingga mendatangkan nilai ekonomi bagi masyarakat.

"Untuk merefungsionalisasikan kawasan tersebut, Pemprov Babel akan meminta izin pemerintah pusat melalui Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup," kata Abdul di kantor gubernur, Senin (13/7/2020).

Baca juga: Ada Pandemi, Industri Tambak Udang dan Es Batangan di Bangka Tetap Tumbuh

Dia menuturkan, kawasan hutan lindung yang rusak akan dimanfaatkan sebagai tambak udang yang dikelola masyarakat melalui koperasi desa atau Bumdes.

"Gubernur Pak Erzaldi meminta data dari dinas kehutanan, daerah mana yang rusak dan diusulkan ke kementerian agar dapat dijadikan sumber ekonomi," ujar Abdul.

Menurut Abdul, selama ini, hutan tersebut tidak menghasilkan apa-apa. Jika dijadikan tambak udang maka akan menjadi nilai tambah.

"Sejauh ini untuk daerah Bangka Tengah ada 1.800-an hektar hutan lindung rusak, belum lagi beberapa kabupaten lainnya," ucapnya.

Kepala Dinas Kehutanan Babel, Marwan mengungkapkan, hutan lindung yang rusak dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian, apalagi saat ini kondisi ekonomi kurang baik.

"Dalam rapat yang pertama, gubernur ingin merefungsionalisasikan hutan lindung yang rusak. Jadi, bagaimana untuk menghidupkan ekonomi masyarakat ke depannya. Mengajak masyarakat bertambak udang, Muara Gembong contohnya. Sehingga ekonomi masyarakat lebih baik, dan lingkungan tertata," ujarnya.

Pihaknya telah melakukan pengecekan ke lapangan untuk mengetahui kondisi hutan lindung yang rusak tersebut. Kemudian diusulkan ke pemerintah pusat.

"Secara lisan Bu Menteri setuju, tapi secara konseptualnya akan kami usulkan ke pusat," ungkapnya.

Kedatangan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup ke Babel pada 27 Juli mendatang, dinilai menjadi momen yang tepat meninjau lokasi hutan lindung yang rusak tersebut.

Baca juga: Perindo Gandeng BUMN Kembangkan Lahan Idle untuk Tambak Udang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Whats New
Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Whats New
BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

Whats New
Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Whats New
Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Whats New
Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com