Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkop UKM Minta Pelaku Usaha Bisa Beradaptasi di Tengah Pandemi

Kompas.com - 20/07/2020, 21:33 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asisten Deputi Kewirausahaan Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi (Kemenkop UKM) Nasrun Siagian meminta para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bisa beradaptasi di tengah mewabahnya Pandemi Covid-19.

Salah satu cara beradaptasi yang bisa dilakukan, menurut dia, adalah dengan mengubah produk-produk yang dijual sebelumnya dengan produk-produk yang dibutuhkan oleh banyak masyarakat saat ini.

"Misalnya saja bagi pelaku usaha yang memiliki usaha cafe yang dulunya menjual kopi, saya kira saat ini bisa menambah menunya dengan berjualan minuman kesehatan," ujarnya dalam diskusi virtual, Senin (20/7/2020).

Baca juga: 5 Strategi yang Dilakukan Kemenkop UKM untuk Mempercepat UMKM Naik Kelas

Dengan begitu kata dia pelaku UMKM bisa kembali mendapatkan tambahan penghasilan di masa pandemi ini.

Selain itu, Nasrun juga meminta pelaku UMKM bisa melakukan penjualan secara digital. Apalagi saat ini, kata dia, pola konsumsi masyarakat sudah bergeser ke ranah digital.

Berdasarkan data yang ia terima, Nasrun menyebutkan saat ini Indonesia adalah negara yang memiliki pasar e-commerce terbesar di Asia Tenggara, selain itu juga Indonesia memiliki jumlah pengguna internet sebanyak 150 juta pengguna.

"Saya kira angka ini terus bertambah apalagi sekarang kita lihat sendiri banyak yang sudah berbelanja menggunakan digital. Situasi ini seharusnya bisa kita manfaatkan, warung-warung tetangga ataupun warung orang tua kita seharusnya sudah bisa kita buat penjualannya secara digital," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com