Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Gurita Bisnis Milik Djoko Tjandra | Edhy Prabowo Jawab Kritik soal Lobster

Kompas.com - 01/08/2020, 07:19 WIB
Erlangga Djumena

Editor

1. Profil Djoko Tjandra dan Gurita Bisnis Miliknya

Kasus skandal korupsi Bank Bali yang terjadi sejak tahun 1999 kembali jadi sorotan publik. Ini setelah terpidana korupsi pengalihan hak tagih atau cessie Bank Bali, Djoko Tjandra, berhasil ditangkap Bareskrim Polri di Malaysia.

Dia diketahui bersembunyi Negeri Jiran sebelum ditangkap tim khusus Bareskrim. Pria yang diketahui pernah menjadi warga negara Papua Nugini itu digelandang ke Indonesia setelah melarikan diri ke luar negeri sejak tahun 2009.

Dalam kasus skandal Bank Bali, Djoko Tjandra adalah Direktur PT Era Giant Prima. Namanya juga dikaitkan dengan kelompok bisnis Grup Mulia.

Seperti apa gurita bisnis Djoko Tjandra ini? Baca di sini

2. Djoko Tjandra Ditangkap, Ini Kronologi Skandal Korupsi Bank Bali

Kasus skandal korupsi Bank Bali yang terjadi sejak tahun 1999 kembali diperbincangkan publik.

Ini setelah terpidana korupsi pengalihan hak tagih (cessie) Bank Bali, Djoko Tjandra, berhasil ditangkap Bareskrim Polri.

Direktur PT Era Giant Prima (EGP) itu diketahui bersembunyi Malaysia sebelum ditangkap tim khusus Bareskrim.

Dia digelandang ke Indonesia setelah melarikan diri sejak tahun 2009. Djoko Tjandra diketahui sempat keluar masuk Indonesia . Pada 8 Juni 2020, dia sempat ke Jakarta untuk mendaftarkan Peninjauan

Simak kronologinya di sini

3. Kasus Djoko Tjandra, Apa Itu Cessie Bank Bali?

Terpidana skandal korupsi Bank Bali Djoko Tjandra akhirnya ditangkap Bareskrim Polri setelah lama bersembunyi di Malaysia.

Kasus Djoko Tjandra sebenarnya terjadi di tahun 1999 terkait korupsi pengalihan hak tagih (cessie) Bank Bali.

Apa itu cessie atau hak tagih dalam kasus Djoko Tjandra? Cessie artinya pengalihan hak atas kebendaan bergerak tak berwujud (intangible goods) yang biasanya berupa piutang atas nama kepada pihak ketiga, di mana seseorang menjual hak tagihnya kepada orang lain.

Secara khusus dalam istilah perbankan, cessie adalah pengalihan hak yang mengakibatkan terjadinya pergantian kreditur karena alasan tertentu. Bisa

Selengkapnya baca di sini

4. Edhy Prabowo Jawab Kritik soal Legalisasi Ekspor Benih Lobster

Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo, menyatakan regulasi yang dikeluarkan Kementerian Kelautan dan Perikanan ( KKP) terkait pencabutan larangan ekspor benih lobster bertujuan untuk menggerakkan pembudidayaan lobster nasional.

Dia memastikan semangat regulasi terkait lobster adalah untuk menghidupkan kembali usaha nelayan dari Sabang sampai Merauke yang sempat mati.

"Kenapa diekspor? Daya tampung kita masih sedikit, ada peluang ekspor saya pilih ekspor," ujar Edhy dalam keterangannya, Jumat (31/7/2020).

Politisi Partai Gerindra ini berjanji, pihaknya akan melarang ekspor benih lobster saat pengusaha budidaya di dalam negeri sudah bisa menyerap benih lobster tangkapan nelayan.

Simak selengkapnya di sini

5. Menteri Edhy Jawab Kritik: Saya Tidak Punya Bisnis Lobster!

Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KKP), Edhy Prabowo menyatakan, bahwa dirinya tidak memiliki bisnis perikanan dan berbagai kebijakan yang dikeluarkannya adalah untuk kepentingan nasional serta untuk memberi manfaat seluas-luasnya bagi nelayan Indonesia .

"Prinsip seorang menteri adalah konstitusi, saya kerja untuk NKRI. Saya tidak punya bisnis lobster, bisnis perikanan," kata Edhy Prabowo dalam siaran persnya seperti dikutip dari Antara, Jumat (31/7/2020).

Menurut dia, setiap kebijakan yang dilahirkan oleh KKP di bawah kepemimpinannya semata-mata untuk kepentingan negara, serta memaksimalkan peluang sektor kelautan dan perikanan di tengah lesunya ekonomi.

Edhy mengajak berbagai pihak terkait untuk bersama membangun sektor kelautan dan perikanan. Hal ini, lanjutnya, sejalan dengan salah satu amanah Presiden Joko Widodo yang diberikan ke KKP terkait ekspor benih lobster.

Selengkapnya baca di sini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com