Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama dalam Sejarah, Induk Perusahaan Google Catat Penurunan Pendapatan

Kompas.com - 31/07/2020, 17:48 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber CNN

CALIFORNIA, KOMPAS.com - Perusahaan induk Google yaitu Alphabet Inc., mencatat penurunan pendapatan pada kuartal II-2020, sekaligus yang pertama kali dalam sejarah perusahaan tersebut.

Penurunan ini menjadi sebuah pertanda besar bahwa pandemi Covid-19 sangat memukul beberapa sektor khususnya di bidang bisnis periklanan.

Mengutip dari CNN, Jumat (31/7/2020), penghasilan bersih Alphabet pada periode tersebut turun menjadi 6,9 miliar dollar AS dari 9,9 miliar dollar AS di tahun lalu. Penghasilan dari Google Search juga ikut menurun dari 23,6 miliar dollar AS menjadi 21,3 miliar dollar AS.

Baca juga: Google Sepakat Bayar Perusahaan Media di 3 Negara Ini

Meskipun secara keseluruhan mengalami penurunan, pendapatan Google cukup terbantu lewat YouTube yang pada periode ini telah menyumbang pemasukan yang cukup baik.

"Kami terus menavigasi melalui lingkungan ekonomi yang sulit," kata CFO Alfabet Ruth Porat dalam sebuah pernyataan dengan laporan pendapatan.

Perusahaan menyatakan banyak perusahaan yang telah menarik belanja iklannya karena mereka bergulat dengan krisis ekonomi yang disebabkan oleh pandemi.

Namun seiring dengan berjalannya waktu,penjualan iklan mulai membaik.

"Kami melihat pengembalian bertahap dalam aktivitas pencarian pengguna ke topik yang lebih komersial sepanjang kuartal dan diikuti oleh peningkatan pengeluaran oleh pengiklan," katanya.

"Ini menghasilkan adanya peningkatkan tren pendapatan pencarian dari tahun ke tahun selama kuartal ini," sambungnya.

Sementara itu analis Monnes Crespi Hardt Brian White mengatakan memang ketika ada krisis akibat pandemi, banyak perusahaan yang terpukul sehingga pertumbuhan bisnis tidak bisa diprediksi.

"Inisiatif boikot iklan yang bergerak di industri sebagian besar di fokuskan pada Facebook namun ada beberapa perusahaan yang telah mengambil sikap yang lebih luas pada platform media sosial dan YouTube yang mungkin merasakan tekanan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com