Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub: Kemacetan di Perkotaan Hambat Pertumbuhan Ekonomi

Kompas.com - 05/08/2020, 15:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, kemacetan di perkotaan sangat berdampak pada perekonomian Indonesia. Salah satunya menghambat pertumbuhan ekonomi.

"Kemacetan lalu lintas di perkotaan diidentifikasi sebagai salah satu yang menyebabkan penghambat pertumbuhan ekonomi," ungkapnya dalam webinar SBM ITB mengenai penggunaan transportasi massal, Rabu (5/8/20).

Budi Karya menjelaskan, Indonesia memiliki beberapa wilayah aglomerasi perkotaan besar. Jabodetabek (Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi) merupakan wilayah aglomerasi terbesar dengan jumlah penduduk lebih dari 33 juta jiwa.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi RI -5,32 Persen, Apindo Bandingkan dengan Kondisi 1998

Kebutuhan pergerakan di Jabodetabek pun mencapai lebih dari 88 juta setiap harinya. Dari angka tersebut, lebih dari 3,2 juta penduduk Jabodetabek melakukan commuting atau perjalanan yang rutin dilakukan tiap hari.

Dengan pergerakkan yang tinggi, Budi Karya bilang, tentu diperlukan pengelolaan yang baik agar masalah kemacetan, polusi, ketersediaan suplai dan permintaan, dan fasilitas angkutan umum massal dapat teratasi.

Namun, Jakarta justru masuk dalam kota dengan tingkat kemacetan sebesar 53 persen, sekaligus berada di peringkat 10 sebagai kota termacet di Asia.

"Selain itu pada 2019 ADB juga mengemukakan bahwa Jakarta, Surabaya, Bandung juga masuk kategori kota termacet," kata dia.

Baca juga: JK: Tanda Kemajuan Ekonomi Negara Bisa Dilihat dari Kemacetan

Kondisi kemacetan yang tinggi di kota-kota besar Indonesia ini diidentifikasi sebagai salah penyebab penghambat pertumbuhan ekonomi nasional. Kemacetan yang terjadi membuat peningkatan 1 persen urbanisasi di Indonesia hanya berdampak meningkatkan 1,4 persen PDB per kapita.

"Selain itu kerugian ekonomi akibat kemacetan lalu lintas di Jakarta mencapai Rp 65 triliun per tahun," kata Budi Karya.

Persoalan kemacetan dipicu banyaknya masyarakat yang lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi ketimbang angkutan umum. Oleh sebab itu, perlu upaya-upaya untuk bisa meningkatkan pergeseran masyarakat menjadi pengguna transportasi umum.

"Berdasarkan data tersebut, shifting dari kendaraan pribadi menggunakan angkutan umum massal merupakan keniscayaan. Oleh karenanya, pemerintah upaya terus bangun infrastruktur perkotaan yang terintegrasi," pungkas Budi Karya.

Baca juga: Ekonom: Indonesia Belum Masuk Resesi, Meski Ekonomi Tumbuh Negatif 5,32 Persen

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Mengenal Dewi Kam, Satu-satunya Wanita yang Masuk Daftar 10 Orang Terkaya di Indonesia

Mengenal Dewi Kam, Satu-satunya Wanita yang Masuk Daftar 10 Orang Terkaya di Indonesia

Whats New
Nasihat Obama, Bill Gates, dan Elon Musk untuk Anak Muda Penganut 'Hustle Culture'

Nasihat Obama, Bill Gates, dan Elon Musk untuk Anak Muda Penganut "Hustle Culture"

Whats New
Sambangi China, PLN Belajar Pengembangan Midstream Gas ke Wison Offshore & Marine

Sambangi China, PLN Belajar Pengembangan Midstream Gas ke Wison Offshore & Marine

Whats New
3 Cara Bangun Desa Wisata untuk Kesejahteraan Masyarakat

3 Cara Bangun Desa Wisata untuk Kesejahteraan Masyarakat

Whats New
Lokananta Sempat Terbengkalai, Kini Disulap jadi Sentra Musisi dan UMKM

Lokananta Sempat Terbengkalai, Kini Disulap jadi Sentra Musisi dan UMKM

Whats New
China Dihantui Krisis Pangan Akibat Cuaca Ekstrem

China Dihantui Krisis Pangan Akibat Cuaca Ekstrem

Whats New
Selama Sepekan Harga Emas Antam Naik Rp 10.000 Per Gram

Selama Sepekan Harga Emas Antam Naik Rp 10.000 Per Gram

Whats New
Profil Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar

Profil Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar

Whats New
Kompak Turun per 1 Juni, Simak Harga BBM Terbaru di Pertamina, Shell, Vivo, dan BPR AKR

Kompak Turun per 1 Juni, Simak Harga BBM Terbaru di Pertamina, Shell, Vivo, dan BPR AKR

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Spend Smart
Bos Garuda Indonesia Buka Suara Soal Penerbangan Calon Jemaah Haji di Banjarmasin yang Tertunda

Bos Garuda Indonesia Buka Suara Soal Penerbangan Calon Jemaah Haji di Banjarmasin yang Tertunda

Whats New
Cara Beli Token Listrik via m-banking BRI, BCA, BNI, Mandiri, dan BSI

Cara Beli Token Listrik via m-banking BRI, BCA, BNI, Mandiri, dan BSI

Spend Smart
Lotte Indonesia Buka Lowongan Kerja untuk S1, Cek Posisi dan Syaratnya

Lotte Indonesia Buka Lowongan Kerja untuk S1, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Catat, Pendaftaran Kartu Prakerja Bakal Buka 2 Minggu Sekali

Catat, Pendaftaran Kartu Prakerja Bakal Buka 2 Minggu Sekali

Whats New
Daftar Terbaru 10 Orang Terkaya di Indonesia pada 2023

Daftar Terbaru 10 Orang Terkaya di Indonesia pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+