Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Gunakan Sistem Perdagangan Elektronik Bloomberg, Untuk Apa?

Kompas.com - 12/08/2020, 14:15 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPA.com - PT Pertamina (Persero) berencana memangkas biaya produksi hingga 30 persen sampai dengan akhir tahun ini. Langkah tersebut diambil guna merespons melemahnya permintaan bahan bakar selama pandemi Covid-19.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, guna melindungi pendapatan perseroan, pihaknya memutuskan untuk mengadopsi solusi perdagangan elektronik komoditi Bloomberg (RFQC) untuk mengelola berbagai kebutuhan hedging atau lindung nilai minyak mentah dan bensin milik Pertamina.

Dengan tersedianya catatan perdagangan lengkap secara elektronik di Bloomberg, Pertamina dapat dengan mudah mengumumkan pemenang tender kepada semua peserta, dan pihak rekanan dapat memberikan tawaran harga dan bertransaksi dengan lebih efisien dalam lingkungan yang aman.

“Mengingat kondisi pengoperasian yang sulit, secara proaktif pengelolaan biaya bahan bakar melalui hedging akan membantu kami mencapai penghematan biaya dan menjadi lebih efisien secara operasional,” ujar Fajriyah, dalam keterangan tertulis, Rabu (12/8/2020).

Baca juga: Beli Bright Gas, Pertamina Beri Diskon hingga Rp 45.000

Lebih lanjut Fajriyah menyebutkan, dengan sistem tersebut, Pertamina dapat mengelola seluruh proses tender dengan mitra global secara transparan.

"Implementasi program lindung nilai ini juga menantang ketika para pedagang kami bekerja dari rumah, namun tim Bloomberg memberikan sistem teknologi yang kuat dan tangguh, memungkinkan kami dapat terus beroperasi dari jarak jauh," tuturnya.

Sementara itu, Head of Bloomberg ASEAN, Steven Yankelson menyebutkanm Bloomberg RFQC adalah sistem elektronik bebas biaya komisi untuk transaksi komoditi dan lindung nilai.

Sistem tersebut memungkinkan perusahaan untuk menerima dan mencatat harga secara real-time dari peserta tender pilihan, mengeksekusi dan mengkonfirmasi perdagangan, dan mengintegrasikan detail dengan mulus ke dalam manajemen pesanan, manajemen risiko, dan sistem back office.

“Kami berkomitmen penuh untuk mendukung Pertamina pada periode ini karena mereka terus melakukan investasi yang strategis di bidang teknologi yang akan menempatkan mereka di posisi berkembang, ketika kondisi pasar membaik," ucap Steven.

Baca juga: Pertamina Pakai Sistem Lelang Jabatan, Semua Karyawan Bisa Daftar Jadi Direksi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com