JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Central Asia Tbk berencana menggabungkan entitas Rabobank Indonesia dengan BCA Syariah awal tahun 2021.
Tercatat, bank bersandi saham BBCA itu baru saja melangsungkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) pada akhir Juli lalu untuk menyetujui akuisisi Rabobank Indonesia.
Lantas, apa alasan BCA menggabungkan bisnis Rabobank dengan BCA Syariah?
Direktur Keuangan BCA, Vera Eve Lim mengatakan, penggabungan dua entitas dimaksudkan untuk membesarkan pertumbuhan bisnis BCA Syariah.
Baca juga: BCA Estimasi Restrukturisasi Kredit Disalurkan ke 250.000 Nasabah Tahun Ini
Dia membantah penggabungan dua entitas bermaksud untuk menyaingi penggabungan usaha syariah milik beberapa bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Compete? Enggak lah, ya. BCA Syariah asetnya di kisaran Rp 8 triliun, dibandingkan BUMN kita jauh lebih kecil. Jadi momentumnya ketemu (mengembangkan BCAS) untuk anorganik, inilah yang kita rencanakan," kata Vera dalam dalam Public Expose Bursa Efek Indonesia secara virtual, Jumat (28/8/2020).
Vera bilang, penggabungan dilakukan agar BCA Syariah semakin fokus menggarap sektor komersial dan ritel yang merupakan bisnis utama BCA Syariah. Begitu pun melakukan ekspansi bisnis ke segmen lain seperti UKM.
"Surviving entity-nya nanti BCA Syariah. Tahun ini kita baru menambah modal ke BCA syariah Rp 1 triliun. Jadi dengan merger ini, BCA syariah sekarang sudah BUKU II," tuturnya.
Baca juga: BCA Optimistis Kredit Masih Tumbuh 1-2 Persen Tahun Ini
Tak ingin terlalu jauh, perseroan belum memikirkan rencana BCA syariah melantai (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia usai akuisisi.
"Belum ada rencana IPO. Modal BCA Syariah setelah di-merger mungkin bisa mendekati Rp 2 triliun. Nanti kita sampaikan secara official, ya," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, para pemegang saham PT Bank Central Asia Tbk menyetujui akuisisi PT Bank Rabobank International Indonesia dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Kamis (30/7/2020).
BCA dan entitas anak, yakni PT BCA Finance berencana membeli masing-masing 3.719.069 dan 1 lembar saham dari para pemegang saham Rabobank.
Adapun total nilai rencana akuisisi akan mengacu kepada premium yang bersifat tetap sebesar 20,5 juta dollar AS ditambah dengan satu kali adjusted book value pada saat penyelesaian (closing) yang diperkirakan rampung pada September 2020.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.