Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/08/2020, 17:28 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Central Asia Tbk berencana menggabungkan entitas Rabobank Indonesia dengan BCA Syariah awal tahun 2021.

Tercatat, bank bersandi saham BBCA itu baru saja melangsungkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) pada akhir Juli lalu untuk menyetujui akuisisi Rabobank Indonesia.

Lantas, apa alasan BCA menggabungkan bisnis Rabobank dengan BCA Syariah?

Direktur Keuangan BCA, Vera Eve Lim mengatakan, penggabungan dua entitas dimaksudkan untuk membesarkan pertumbuhan bisnis BCA Syariah.

Baca juga: BCA Estimasi Restrukturisasi Kredit Disalurkan ke 250.000 Nasabah Tahun Ini

Dia membantah penggabungan dua entitas bermaksud untuk menyaingi penggabungan usaha syariah milik beberapa bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Compete? Enggak lah, ya. BCA Syariah asetnya di kisaran Rp 8 triliun, dibandingkan BUMN kita jauh lebih kecil. Jadi momentumnya ketemu (mengembangkan BCAS) untuk anorganik, inilah yang kita rencanakan," kata Vera dalam dalam Public Expose Bursa Efek Indonesia secara virtual, Jumat (28/8/2020).

Vera bilang, penggabungan dilakukan agar BCA Syariah semakin fokus menggarap sektor komersial dan ritel yang merupakan bisnis utama BCA Syariah. Begitu pun melakukan ekspansi bisnis ke segmen lain seperti UKM.

"Surviving entity-nya nanti BCA Syariah. Tahun ini kita baru menambah modal ke BCA syariah Rp 1 triliun. Jadi dengan merger ini, BCA syariah sekarang sudah BUKU II," tuturnya.

Baca juga: BCA Optimistis Kredit Masih Tumbuh 1-2 Persen Tahun Ini

Tak ingin terlalu jauh, perseroan belum memikirkan rencana BCA syariah melantai (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia usai akuisisi.

"Belum ada rencana IPO. Modal BCA Syariah setelah di-merger mungkin bisa mendekati Rp 2 triliun. Nanti kita sampaikan secara official, ya," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, para pemegang saham PT Bank Central Asia Tbk menyetujui akuisisi PT Bank Rabobank International Indonesia dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Kamis (30/7/2020).

BCA dan entitas anak, yakni PT BCA Finance berencana membeli masing-masing 3.719.069 dan 1 lembar saham dari para pemegang saham Rabobank. 

Adapun total nilai rencana akuisisi akan mengacu kepada premium yang bersifat tetap sebesar 20,5 juta dollar AS ditambah dengan satu kali adjusted book value pada saat penyelesaian (closing) yang diperkirakan rampung pada September 2020.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Turun Hampir 1 Persen, GOTO, PTRO, dan BREN Jadi Biang Kerok

IHSG Ditutup Turun Hampir 1 Persen, GOTO, PTRO, dan BREN Jadi Biang Kerok

Whats New
Jaga Ketahanan Pangan, Kementan Percepat Penanaman Padi di Kabupaten Bogor

Jaga Ketahanan Pangan, Kementan Percepat Penanaman Padi di Kabupaten Bogor

Whats New
Jadwal MRT dan LRT Jakarta Saat Malam Tahun Baru 2024

Jadwal MRT dan LRT Jakarta Saat Malam Tahun Baru 2024

Whats New
TikTok Shop Buka Lagi, Mendag: Toko Harus di Luar Aplikasi TikTok

TikTok Shop Buka Lagi, Mendag: Toko Harus di Luar Aplikasi TikTok

Whats New
Pergerakan Masyarakat di Jabodetabek Selama Nataru Diprediksi Hampir 15 Juta Orang

Pergerakan Masyarakat di Jabodetabek Selama Nataru Diprediksi Hampir 15 Juta Orang

Whats New
Badan Supervisi Mau Dibawa Kemana?

Badan Supervisi Mau Dibawa Kemana?

Whats New
Ingat, Diskon Tiket Kereta Promo 12.12 Bisa Dibeli Mulai Besok

Ingat, Diskon Tiket Kereta Promo 12.12 Bisa Dibeli Mulai Besok

Whats New
Kata Menhub soal Penambahan Stasiun Kereta Cepat Whoosh di Kopo

Kata Menhub soal Penambahan Stasiun Kereta Cepat Whoosh di Kopo

Whats New
Ganjar Sebut IKN Tak Harus Andalkan Investor, Pengamat: Kalau Saling Menunggu, Ya Tidak Jadi Dibangun...

Ganjar Sebut IKN Tak Harus Andalkan Investor, Pengamat: Kalau Saling Menunggu, Ya Tidak Jadi Dibangun...

Whats New
Di Hadapan Pengusaha, Anies Baswedan: BUMN Tidak Boleh Mematikan Swasta...

Di Hadapan Pengusaha, Anies Baswedan: BUMN Tidak Boleh Mematikan Swasta...

Whats New
Dipicu Diskon, Penjualan Eceran Meningkat hingga November 2023

Dipicu Diskon, Penjualan Eceran Meningkat hingga November 2023

Whats New
TikTok Shop “Come Back”, Pelanggan Sudah Bisa Belanja 12.12

TikTok Shop “Come Back”, Pelanggan Sudah Bisa Belanja 12.12

Whats New
Saham GOTO Malah Anjlok Setelah TikTok Resmi Masuk Tokopedia, Ini Sebabnya Kata Analis

Saham GOTO Malah Anjlok Setelah TikTok Resmi Masuk Tokopedia, Ini Sebabnya Kata Analis

Whats New
Per November 2023, Pemerintah Kantongi Rp 16,24 Triliun dari Pajak Digital

Per November 2023, Pemerintah Kantongi Rp 16,24 Triliun dari Pajak Digital

Whats New
TikTok Shop Buka Lagi, Manajemen Surati Mantan 'Seller' untuk Kembali Berjualan

TikTok Shop Buka Lagi, Manajemen Surati Mantan "Seller" untuk Kembali Berjualan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com