Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekan Impor, Erick Thohir Sebut BUMN Akan Bangun Pabrik Paracetamol

Kompas.com - 16/09/2020, 14:03 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, perusahaan pelat merah bakal memproduksi obat paracetamol di dalam negeri.

Sebab selama ini, paracetamol merupakan salah satu obat yang harus di impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Erick mengatakan, pembangunan pabrik paracetamol itu merupakan salah satu bagian dari program konsolidasi BUMN klaster kesehatan yang sedang ia upayakan.

Baca juga: Erick Thohir Mau Ajak MUI ke China, Lihat Produksi Vaksin Covid-19

"Kita juga konoslidasikan klaster kesehatan, kita gabungkan  Bio Farma dan melakukan refocusing Kimia Farma dan Indofarma, Kimia Farma akan fokus untuk kimia dan menekan impor obat-obatan," jelas Erick dalam video conference, Rabu (16/9/2020).

"Kita akan bangun pabrik paracetamol yang selama ini diimpor," jelas Erick.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, unutk Indofarma akan difkuskan untuk memproduksi obat-obatan herbal.

Selain itu, klaster kesehatan itu juga akan disinergikan dengan grup rumah sakit yang berjumlah 70.

Selain klaster kesehatan, secara keseluruhan saat ini ada 12 klaster yang sedang di konsolidasikan oleh Kementerian BUMN.

Baca juga: Erick Thohir: RI Paling Agresif di Asia Tenggara Soal Pencarian Vaksin Covid-19

Beberapa di antaranya yakni klaster pariwisata dan pendukung yang terdiri atas bandar udara, hotel, ritek, kawasan wisata, dan industri penerbangan. Selain itu juga klaster produsen semen.

"Supply chain kita lakukan tapi enggak menjadi menara gading, tapi tetap membangun ekosistem yang baik dengan swasta," jelas Erick.

Erick pun mengatakan dengan pengelompokan BUMN tersebut harapannya bisa mengundang minat investor baik dalam dan luar negeri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com