Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Berkat RJIT, IP Petani di Desa Sukamaju Meningkat hingga 300

Kompas.com - 26/09/2020, 13:08 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Berkat kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan), indeks pertanaman (IP) petani di Desa Sukamaju, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung meningkat dari 200 menjadi 300 alias 3 kali tanam dalam setahun.

RJIT di Desa Sukamaju dilakukan oleh Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Bintang Mukti yang diketuai Udin Tajudin.

Sebelum ada RJIT, oncoran yang tersedia hanya seluas 35 hektare (ha). Setelah RJIT, luas oncoran bertambah hingga mencapai 50 ha. Sementara, produktivitas tanaman yang awalnya 5,8 ton per ha meningkat menjadi 6,2 ton per ha.

Direktur Jenderal (Dirjen) PSP Kementan Sarwo Edhy pun mengatakan, peningkatan IP memang merupakan salah satu tujuan RJIT.

Baca juga: Tingkatkan Indeks Pertanaman Padi, Kementan Canangkan Program RJIT

“RJIT juga berfungsi untuk membenahi saluran irigasi yang rusak, serta memaksimalkan air yang tersedia untuk menambah luas tanam,” kata Edhy, seperti dalam keterangan tertulisnya.

Lebih lanjut, Edhy menambahkan, RJIT juga dilakukan untuk menyelesaikan masalah pemanfaatan air yang tidak merata.

“Setelah saluran diperbaiki, kebutuhan air untuk lahan pertanian di sekitar dapat terpenuhi dengan baik dan merata,” kata Sarwo.

Senada dengan Edhy, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo juga mengatakan bahwa kegiatan RJIT dilakukan untuk menunjang pertanian.

Baca juga: Berkat RJIT, Petani di Sukabumi Bisa Panen hingga 1,5 Ton

“Pertanian tidak boleh berhenti. Dalam kondisi apa pun harus dilakukan karena menghasilkan pangan yang dibutuhkan manusia. Untuk menjaga pertanian terus berproduksi, Kementan melakukan RJIT agar pasokan air ke lahan pertanian terus terjaga,” kata Syahrul, Sabtu (26/9/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com