Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Antam Bakal Turun di Bawah Rp 1 Juta?

Kompas.com - 28/09/2020, 05:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) terus menunjukkan tren penurunan mengikuti pergerakan emas global. Kini harganya dibanderol Rp 1.006.000 per gram.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan, harga emas ke depan akan melanjutkan penurunan, bahkan emas global berpotensi ke level 1.700-an dollar AS per troy ons.

“Ada kemungkinan dalam bulan-bulan September-Oktober harga emas akan kembali ke 1.700-an (dollar AS per troy ons). Berarti, harga logam mulai kemungkinan besar akan di Rp 850.000-an,” ujarnya kepada Kompas.com seperti dikutip pada Minggu (27/9/2020).

Baca juga: Naik Rp 7.000, Berapa Harga Emas Antam Hari Ini?

Menurut dia, hal ini dipengaruhi beberapa sentimenl global, seperti penemuan vaksin Covid-19 oleh sejumlah negara, yang menunjukkan potensi pemulihan ekonomi.

Selain itu, disebabkan outlook suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Fed, yang sebelumnya akan mempertahankan suku bunga rendah hingga 2023, kini pasar melihat adanya kemungkinan naik sebelum 2023.

Maka mata uang dollar AS pun menjadi menarik karena jumlah uang beredar akan turun, sehingga akan ada banyak orang cenderung mengalihkan investasinya ke dollar AS.

Selain itu juga dipengaruhi oleh ketidakpastian stimulus AS selanjutnya untuk membantu perekonomain negara adidaya itu. Sehingga investor pun mulai beralih mencari perlindungan dalam bentuk dollar AS.

“Kemungkinan besar sampai akhir Desember, stimulus tunjangan pengangguran 400 dollar AS per minggu tidak akan dilakukan. Nah akhirnya adalah pasar sedikit kecewa, wajar kalau seandainya indeks dollar AS terus alami penguatan,” jelas Ibrahim.

Melihat potensi penurunan itu, Ibrahim pun menyarankan masyarakat yang ingin masuk ke investasi emas untuk menunda dahulu atau wait and see, agar bisa beli di harga yang rendah.

“Investor baiknya wait and see dulu, menunggu di level 1.700-an,“ kata dia.

Baca juga: Erick Thohir Minta PT Antam Garap Tambang Emas Grasberg Bekas Freeport

Ibrahim bilang, saat harga emas mencapai rekor tertinggi polanya memang akan kembali mengalami penurunan, dan akan memakan waktu lama untuk mencapai rekor barunya.

Ia berkisah, seperti pada tahun 2011 ketika emas menyentuh level tertinggi di 1.920 dollar AS per troy ons, nilai ini terus terkoreksi hingga sempat ke 1.150 dollar AS per troy ons. Barulah di tahun 2020 atau 9 tahun kemudian, rekor baru tercapai ke level 2.074 dollar AS per troy ons.

“Sekarang level 2.074 (dollar AS per troy ons) sudah tercapai, artinya kemungkinan besar emas akan terkoreksi saat ini,” kata Ibrahim.

Baca juga: Rincian Harga Emas Batangan 24 Karat Terbaru di Pegadaian

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+