JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan produksi minyak nasional mencapai 1 juta barel per hari pada 2030.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menilai, produksi 1 juta barel merupakan target yang perlu dicapai dan didukung berbagai pihak, termasuk para kontraktor kontrak kerja sama (KKKS).
"Langkah menuju 1 juta barrel membutuhkan lompatan kerja, sehingga akan ada risiko dan kendala karena yang dilakukan adalah business not as usual," katanya dalam webinar, Senin (2/11/2020).
Baca juga: Kepala SKK Migas Sebut Cadangan Minyak Cukup untuk 15 Tahun
Menurut mantan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) itu, SKK Migas dan KKKS akan memegang peranan yang krusial dalam melaksanakan fungsi assurance yang terdiri dari internal audit, risk management, dan compliance.
"Tidak hanya fokus pada management compliance untuk tidak hanya menjadi safety net, namun harus berperan aktif menjadi jembatan demi tercapainya tujuan organisasi dengan memberikan perbaikan proses good governance," tuturnya.
Sebagai pengawas dan pengendali kegiatan hulu migas, SKK Migas terus berupaya meningkatkan standar serta efektivitas pengawasan dan audit di sektor strategis ini.
Pengawas Internal SKK Migas Taslim Yunus mengatakan SKK Migas memiliki tugas berat untuk memastikan penerimaan negara dapat dijaga dan direalisasikan baik dari aspek jumlah maupun kesesuaian tata kelolanya.
"Membangun industri hulu migas dengan tata kelola yang baik dan memiliki standar internasional adalah salah satu kunci untuk menarik investor ke sektor yang memiliki risiko bisnis yang tinggi ini," ujarnya.
Baca juga: SKK Migas Desak Anak Usaha Pertamina Tingkatkan Produksi
Lebih lanjut Taslim menekankan, tata kelola hulu migas yang baik adalah salah satu kunci untuk menyakinkan dunia usaha baik nasional maupun asing terhadap daya saing hulu migas Indonesia, dengan demikian visi produksi 1 juta barel per hari dapat tercapai.
"Ini akan menjadi salah satu penarik investor untuk menanamkan modalnya ke Indonesia," ucap Taslim.
Sebagai informasi, realisasi produksi minyak nasional pada kuartal III-2020 mencapai 710.000 barel per hari.
Meskipun setara dengan 100,4 persen target work program and budget (WP&B), realisasi tersebut masih lebih rendah jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar 745.100 barrel per hari.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.