Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko PMK Minta Penyaluran Vaksin Covid-19 Tak Asal-asalan

Kompas.com - 07/12/2020, 20:15 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meminta penyaluran vaksin Covid-19 tak dilakukan asal-asalan.

Menurut pria yang juga menjabat Wakil Ketua III Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) itu, wilayah Indonesia yang tingkat penyebarannya tinggi patut diprioritaskan.

“Harus memperhatikan tentang geospasial, lokasi dimana terjadi penumpukan, kemungkinan terjadi penumpukan partikel virus itu yang lebih diutamakan,” ujar Muhadjir dalam konferensi pers virtual, Senin (7/12/2020).

Baca juga: Vaksin Corona Bikin Saham EMiten Farmasi Melesat, Bagaimana Investor Mesti Bersikap?

Muhadjir menambahkan, penyebaran Covid-19 di Indonesia tak merata. Ada daerah yang tinggi penyebarannya dan ada pula yang penyebarannya rendah.

“Penggunaan vaksin nanti harus betul-betul efisien, tidak asal hantam rata, tapi-betul betul terseleksi berdasarkan siapa yang paling berada di garda depan, yang sangat rentan sebagai orang yang akan terinfeksi, maupun sebagai penyebar,” kata dia.

Sebelumnya, vaksin siap pakai dari perusahaan biofarmasi asal Cina, Sinovac, tiba di Indonesia pada Minggu (6/12/2020) malam.

Baca juga: Pemerintah Gelontorkan Rp 637 Miliar untuk Pengadaan 3,1 Juta Dosis Vaksin Covid-19

Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin dari Cina yang diangkut menggunakan Pesawat Garuda Boeing 777-300 itu mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, sekitar pukul 21.30 WIB.

Presiden Joko Widodo menuturkan, kedatangan vaksin dari Sinovac merupakan kabar baik bagi rakyat Indonesia.

“Saya ingin menyampaikan suatu kabar baik, bahwa hari ini pemerintah sudah menerima 1,2 juta dosis vaksin Covid-19. Vaksin ini buatan Sinovac yang kita uji secara klinis di Bandung sejak Agustus 2020,” kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com